Gunungkidul, Gatra.com - Kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Gunungkidul yang semula terkesan membosankan kini dikemas lebih menarik. Bahkan murid yang berhalangan hadir karena sakit atau hal lain bisa tetap mengikuti pelajaran di kelas.
Terobosan ini berkat hadirnya program Google for Education, yang pada Senin (7/10) dikenalkan ke sejumlah guru di SMP 1 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul oleh Google Indonesia.
Salah satu guru SMP 1 Karangmojo, Iwan Muharji, mengatakan tujuan Google for Education ini memanfaatkan alat-alat Google untuk pendidikan. Program ini tela diterapkan di sekolah tersebut sejak tiga bulan lalu.
"Manfaatnya banyak sekali dan sangat membantu dalam pembelajaran karena pembelajaran yang selama ini terkesan membosankan menjadi menarik. Sehingga ketika ini diperkenalkan kepada siswa, tidak ada lagi yang ngantuk di kelas," kata Iwan saat ditemui di SMP 1 Karangmojo, Senin (7/10).
Program ini juga menghemat biaya operasional belajar. Ujian yang biasanya memakai kertas, kini bisa dikerjakan secara online. "Jadi bisa menghemat kertas," katanya.
Manfaat lainnya, aktivitas belajar mengajar tak terkendala jarak. Siswa yang berhalangan hadir di kelas pun bisa mengikuti pembelajaran dengan cara online atau teleconference.
"Siswa yang tidak masuk sekolah masih bisa mengikuti pelajaran di kelas atau mengerjakan tugas yang diberikan pada hari itu (saat siswa tidak masuk). Mereka bisa menggunakan smartphone, tidak perlu lagi laptop atau komputer," katanya.
Presiden Director PT. Duta Digital Informatika, selaku mitra Google Indonesia sekaligus edukator Google for Education, Arya Sanjaya, mengatakan Gunungkidul menjadi kabupaten pertama yang menjalankan program ini di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Arya mengatakan tahap awal program Google for Education diterapkan di tiga sekolah, yakni SD Negeri 1 Wonosari, SMP 1 Karangmojo, dan SMA 1 Playen.
Setiap sekolah sudah diberi perangkat yang dibutuhkan untuk menjalankan program Google. Demikian pula dengan para muridnya telah memiliki akun.
"Siswa dapat akun email gratis dan kapasitas penyimpanan file tidak terhingga. Siswa bisa menggunakan aplikasi untuk produktivitas belajar, membuat dokumen, tabel, dan semuanya bebas lisensi ketika mendownload software. Jadi tidak perlu membajak," katanya.
Pembelajaran juga bisa menggunakan fasilitas komunikasi video jarak jauh dan guru bisa membuat materi kelas virtual. "Belajar kini tanpa menggunakan kertas. Jadi bisa menghemat biaya," katanya.
Secara bertahap, program Google for Education ini akan diterapkan di seluruh sekolah Kabaputen Gunungkidul. Perangkat yang dibutuhkan menjadi tanggungjawab Google dan mitra, sementara dinas menyiapkan guru yang bisa mengoperasikan program itu.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Sumarto, mengatakan, setelah peluncuran program ini di SMP N 1 Karangmojo pada Senin (7/10), ada 200 guru disiapkan untuk bisa mengoperasikan program ini.
"Sementara ini baru ada sepuluh guru yang lulus kompetensi menjalani program ini. Selanjutnya ada 200 guru yang akan kami dampingi dan ajari," ucapnya.
Sumarto juga mengatakan, saat ini ada 30 sekolah yang merintis penggunaan program ini. Harapannya, seluruh sekolah menerapkan program dari perusahaan digital raksasa tersebut.