Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid mengatakan bahwa dalam gelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2019 merupakan kegiatan dalam upaya menyediakan ruang bersama dari berbagai macam unsur yang ada di masyarakat.
Hal tersebut sendiri merupakan sebuah amanah yang disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia pada Desember 2018 silam. Diungkapkan Hilmar, dalam penyelenggaraan yang berlangsung sejak 7 hingga 13 Oktober 2019, merupakan salah satu dari strategi pemajuan kebudayaan.
"Ini merupakan simpulan dari hasil Kongres yang mana salah satu strategi pemajuan kebudayaannya adalah menyediakan ruang bersama bagi keberagaman ekspresi kebudayaan. Merupakan dorongan adanya interaksi antar budaya," sebut Hilmar saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin (7/10).
Baca Juga: PKN 2019, Kemendikbud Pamer Kedigdayaan Budaya Indonesia
Hilmar juga mengatakan bahwa sejatinya gelaran PKN adalah kegiatan seluruh masyarakat di Indonesia. Untuk itu, dengan semangat ruang bersama yang hadir di PKN 2019, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat serta dari Kementerian, Lembaga, dan seluruh institusi untuk hadir dalam kegiatan ini.
"Yang ingin kami sampaikan bahwa kegiatan ini bukanlah kegiatan dari Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud, dan yang lainnya. Ini adalah kegiatan dari Indonesia yang mana Kemendikbud mendapat tugas untuk mengawalinya. Kami harap juga berbagai lapisan masyarakat untuk berkolaborasi," ucapnya.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan bahwa PKN 2019 merupakan perwudjuan daru amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang mana PKN menjadi rangkaian dari strategi kebudayaan. "Perhelatan ini menjadi rangkaian dari perwujudan strategi kebudayaan, yaitu memfasilitasi ruang ekspresi keberagaman budaya dan mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif," ungkap Mendikbud saat hadir dalam sosialisasi PKN saat Car Free Day di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (6/10).