Jakarta, Gatra.com - Memasuki usia yang semakin matang, TNI berkomitmen memperkuat alat utama sistem senjata (alusista). Hal tersebut sesuai pidato Presiden Jokowi dalam peringatan HUT TNI ke-74 pada Sabtu (5/10). Presiden RI menjanjikan, pada tahun 2020, pemerintah telah menganggarkan Rp131 triliun, meningkat menjadi Rp10 triliun dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp121 triliun.
Meskipun anggaran akan ditingkatkan, Kepala Staf Umum TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto mengatakan, masih ada sejumlah masalah yang dihadapi oleh TNI. Sistem penganggaran yang tergolong lambat, kata Joni, membuat persenjataan militer Indonesia cenderung tertinggal dari negara lain.
"Sistem penganggaran yang dimiliki oleh negara [Indonesia], kadang-kadang sangat panjang. Jadi, pada saat barangnya datang, kesannya sudah kuno," kata Joni dalam diskusi di Centre of Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta Pusat, Senin (7/10).
Joni mengeluhkan, dalam pembelian alutsista terbaru, anggaran memang disiapkan. Namun, panjangnya proses penganggaran dan pembelian, hingga senjata bisa memakan waktu tiga hingga lima tahun.
"Hari ini barangnya baru, tetapi karena barangnya datang tiga sampai lima tahun ke depan, barangnya itu menjadi tidak update lagi," kata Joni.
Selain itu, Joni menyebut, besarnya anggaran yang digelontorkan tidak menjamin penambahan alutista. Menurutnya, ada beberapa kepentingan global, mulai dari Amerika hingga Rusia.
Negara lain mengintervensi kebijakan pembelian alutsista TNI. "Dalam melengkapi alutsista, TNI sangat dipengaruhi oleh dua kekuatan tersebut. Tak serta merta kita punya uang, kita bisa beli," pungkas Joni.
Diketahui, pada peringatan HUT TNI ke 74, pesawat tanpa awak atau drone tempur CH-4 Rainbow milik TNI Angkatan Udara (AU). Senjata ini ditampilkan pada Upacara Parade dan Defile Peringatan HUT Ke-74 TNI Tahun 2019 di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Sabtu (5/10).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, penampilan drone adalah alutsista terbaru pada tahun ini. Dan pembeda dari peringatan HUT TNI tahun-tahun sebelumnya. Hadi menjelaskan, drone CH-4, yang telah dimiliki TNI, sudah terbukti ampuh bekerja dengan baik saat latihan gabungan TNI di Situbondo, Jawa Timur.