Jakarta, Gatra.com - Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar menuturkan, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan yang menyasar mahasiswa dan pelajar. Terutama agar mereka turut berperan aktif dalam pelaksanaan Pemilihan Umum.
Tidak hanya mengejar angka partisipasi, Bahtiar juga berharap, beberapa kegiatan itu dapat memberikan pemahaman mengenai peran penting anak muda dalam kehidupan berdemokrasi. Selain itu, Bahtiar menekanlan pentingnya pengembangan etika dan budaya politik.
Menurutnya, bentuk kegiatan yang dilaksanakan yakni forum demokrasi pelaksanaan Pemilihan Umum serentak tahun 2019. Hal lainnya yakni pendidikan etika dan budaya politik yang diikuti oleh mahasiswa dan pelajar di beberapa daerah.
"Prinsipnya Kemendagri melalui Ditjen Polpum aktif mengembangkan kegiatan pembelajaran demokrasi, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa yang termasuk generasi Milenial," ujarnya di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka, Senin (7/10).
Dia juga menyinggung aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat yang beberapa waktu lalu dilakukan kalangan mahasiswa dan pelajar. Bahtiar mengatakan, akan terus memberikan pemahaman tentang kehidupan berdemokrasi yang mengedepankan etika dan budaya.
"Menanggapi pelajar yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, kami menyadari betul posisi dari anak muda yang masih mencari jati diri. Masing-masing mudah terprovokasi oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi gerakan pelajar seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dia menjelaskan, Kemendagri terus melakukan pendekatan terhadap anak muda.
"Hal-hal yang telah dirancang oleh Kemendagri yaitu menambah volume pelaksanaan kegiatan yang melibatkan anak muda, dalam hal ini mahasiswa dan pelajar. Kemudian, melaksanakan event ataupun lomba cerdas cermat yang bernilai kebangsaan guna menstimulus pemikiran kritis dari anak muda," jelasnya.
Kendati demikian, Bahtiar meminta kepada kepala daerah, ketua DPRD, dan stakeholder lainnya di daerah untuk menerima aspirasi dari setiap kelompok yang menyampaikan aspirasinya dengan cara yang baik. Ia juga meminta kepada aparat keamanan untuk tidak bertindak represif dalam penanganan demonstrasi.
"Sebisa mungkin untuk melakukan cara yang persuasif kepada kelompok yang menyampaikan aspirasinya," pungkas Bahtiar.