Medan, Gatra.com - Sebanyak 85% warga Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban kerusuhan di Wamena berharap dipulangkan ke kampung halaman di Sumut. Sementara 15% lainnya menginginkan dipindahkan ke provinsi lain.
Tim Khusus "Sumut Peduli Wamena" yang dikirim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) ke Papua, pasca kerusuhan Wamena telah melakukan pendataan warga Sumut yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua.
Baca Juga: Sedikitnya 80 Masyarakat Sumut Mengungsi dari Wamena
Data sementara yang dihimpun melalui rilis Humas dan Keprotokolan Pemkab Sumut menyebutkan bahwa sementara, warga Sumut telah di data 5 Posko. Jumlah sementara warga Sumut sebanyak 293 orang.
Antara lain di Posko Rindam sebanyak 70 orang, Yonif 751 sebanyak 22 orang, Masjid Al Aqsa 1 orang, dan Posko Tanah Itam 200 orang.
“Kebutuhan warga, untuk sementara cukup di pos pengungsian. Namun, pakaian diperlukan,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut Riadil Akhir Lubis, Minggu (6/10).
Baca Juga: Gubernur Sumut Galang Rp 2,1 Miliar Dana Untuk Wamena
Riadil mengatakan bahwa saat ini tim juga melakukan pendataan dan wawancara kepada para pengungsi. Hasilnya, dari 293 orang pengungsi tersebut sebanyak 85% menyatakan ingin pulang ke Sumut dan 15% minta ke luar Wamena (Sulawesi-Jawa-Jakarta).
Selain melakukan pendataan dan memberikan bantuan kebutuhan warga Sumut di pengungsian, tim juga sudah memulangkan sebagian dari korban ke Sumut. Saat ini 14 warga Sumut dalam perjalanan menuju Medan.
Baca Juga: Hercules Angkut 64 Pengungsi Rusuh Wamena Transit di Bali
Selain itu, saat ini tim sedang menunggu dan menyiapkan pemulangan warga Sumut yang datang dari Makasar. Warga Sumut yang berjumlah 24 orang, terdiri atas 14 dewasa dan 10 anak-anak itu akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (7/10).
“Besok, Tim 3 akan mendampingi 24 warga Sumut tersebut menuju Kota Medan, dengan menggunakan angkutan bus. Kita doakan bersama agar selamat sampai tujuan,” ujar Riadil.
Reporter: Baringin Lumban Gaol