Mataram, Gatra.com - Kerusuhan Wamena yang terjadi di pekan terakhir September lalu hingga saat ini membuat situasi di kota yang terletak di Lembah Baliem tersebut masih belum stabil. Warga pendatang di daerah tersebut merasa terancam keselamatan jiwanya. Ada puluhan warga NTB yang tinggal di darah itu.
“Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pemerintah provinsi NTB memfasilitasi pemulangan warga NTB yang diperkirakan berjumlah 50 orang yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Bima,” ungkap Kabid Penanganan Pengungsi Sosial Dinas Sosial Provinsi NTB, Amir dari Makasar, Minggu 6/10).
Amir menambahkan, 50 Warga NTB asal Bima tersebut diterbangkan melalui Bandara Wamena menuju Bima via Makassar pukul 07.45 WITA menggunakan pesawat komersil Lion JT 795.
Baca juga: 81 Pengungsi Wamena Tiba di Lanud Pattimura Ambon
“Proses pemulangan para pengungsi ini terbilang lancar karena perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Provinsi NTB, dan seluruh elemen masyarakat Bima di Jayapura,” ujar Amir.
Amir menuturkan, pada saat yang sama dengan penerbangan yang sama, ada rombongan pengungsi dari provinsi lain, sekitar 20 orang yang ketinggalan pesawat hanya karena kelalaian saat check in, padahal sudah lebih awal berada di Bandara.
Kemudahan dan kelancaran proses pemulangan Pengungsi asal NTB ini juga merupakan peran penting dari Yonif 751 Sentani, yang mengerahkan sejumlah armada pengangkutan Pengungsi dari Posko ke Bandara.
“Begitu pula peran personil Yonif 751, Muhammad Nur dan Muhammad Sidik, putra-putra NTB yang memiliki jiwa-jiwa sosial, penuh kerelaan dalam mengurus pengungsi, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan dengan Tim dari Dinas Sosial Provinsi NTB dan dari Dinas Sosial Kabupaten Bima,” ungkap Amir.