Stockholm, Gatra.com - Ketua negosiator nuklir Korea Utara, Kim Myong Gil, mengatakan perjanjian nuklir yang terjalin antara Korea Utara dan Amerika Serikat telah rusak dalam pertemuan yang diadakan Sabtu (5/10) lalu, di Swedia.
"Negosiasi belum memenuhi harapan kami dan akhirnya putus," kata Kim seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/10).
Kim melanjutnya, rusaknya perjanjian itu terjadi setelah sebelumnya perjanjian keamanan bilateral itu telah digantungkan dengan status yang tidak jelas sejak berbulan-bulan lalu. Sementara mengenai alasan rusaknya perjanjian, Kim menjelaskan, ialah karena ketidakfleksibelan AS dalam menangani perjanjian.
"Sikap AS tidak fleksibel. Mereka telah meninggalkan sudut pandang dan sikap lama mereka," imbuh dia.
Untuk menindaklanjuti rusaknya perjanjian itu, Swedia meminta kepada Washington dan Pyongyang untuk bertemu kembali di negara itu, setidaknya dua minggu setelah pembicaraan yang berlangsung selama 8 1/2 jam sebelumnya.
"AS membawa ide-ide kreatif dan berdiskusi dengan rekan-rekan Korea Utara," kata juru bicara Swedia, Morgan Ortagus setelah pertemuan kemarin.
Menurutnya, delegasi AS telah memberikan banyak inisiatif baru, yang mungkin dapat memperbaiki perjanjian yang telah rusak itu. Pun dengan usulan untuk meningkatkan intesifitas antara kedua negara dalam keterlibatan mereka di perjanjian.
"Amerika Serikat dan Korut tidak akan mengatasi warisan perang dan permusuhan 70 tahun di Semenanjung Korea melalui satu hari Sabtu saja. Ini adalah masalah yang berat, dan mereka membutuhkan komitmen yang kuat dari kedua negara. Amerika Serikat memiliki komitmen itu," ujar Ortagus.
Meski ada antusiasme dari Washington, tapi Ortagus tidak melihat yang sebaliknya dari Pyongyang. Bahkan, sikap Korea Utara terkesan meremehkan pertemuan Sabtu lalu.
"AS meningkatkan harapan dengan menawarkan saran seperti pendekatan yang fleksibel, metode baru, dan solusi kreatif, tetapi mereka sangat mengecewakan kami dan mengurangi antusiasme kami untuk bernegosiasi dengan tidak membawa apa pun ke meja negosiasi," tutur dia.
Sementara itu, setelah pembicaraan usai, Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, yang memimpin tim AS dalam pembicaraan, telah tiba kembali di kedutaan negara di Stockholm pusat, tanpa menjelaskan lebih lanjut apakah ada pembicaraan lanjutan atau tidak.