Merangin, Gatra.com – Di tengah sulitnya menentukan pilihan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan di tengah impitan murahnya harga getah karet di pasaran, membuat warga Merangin yang lebih memilih mencari emas untuk sekadar bertahan hidupnya.
“Saya petani karet tetapi di tengah sulitnya ekonomi saya dan murahnya harga jual getah karet di pasaran memaksa saya untuk memutar otak dan ikut bekerja sebagai buruh penambang emas ilegal,” kata Slamet, warga Renah Pamenang, Sabtu (5/10).
Slamet sadar bahwa pekerjaan yang dilakoninya berisiko tinggi. Sewaktu-waktu dirinya bisa ditangkap aparat penegak hukum. Namun, bagi Slamet, tak ada pilihan lain. Ia hanya bisa bekerja mendompeng.
“Bagi orang lain pekerjaan kami mungkin merusak alam namun kebutuhan hidup yang memaksa harus bekerja seperti ini meskipun risikonya bisa ditangkap aparat. Demi perut dan kebutuhan keluarga terpaksa saya abaikan risiko itu,” ujarnya.
Walaupun risikonya tinggi namun masih banyak warga lain yang mengikuti jejak Slamet. Alasan mereka sama: sekadar bertahan hidup.
“Terserah orang mau bilang apa. Soal perut keluarga orang lain tidak peduli juga. Pekerjaan ini yang bisa menopang kebutuhan hidup keluarga dan pendidikan anak saya. Jadi saya tetap akan bekerja selama perekonomian keluarga saya belum stabil,” ucap Slamet.