Bogor, Gatra.com - Konsultan Pendidikan dan Bakat sekaligus Founder Tes Bakat Indonesia, Monic Christian mengatakan, perlu ada pembicaraan antara orang tua dan guru mengenai larangan membawa skin care ke sekolah.
Teguran itu karena munculnya kekhawatiran pelajar akan kondisi kesehatan kulit. Oleh karena itu, Monic menyarankan perlu adanya komunikasi kepada pihak sekolah terkait pentingnya skin care untuk menjaga kulit.
"Mengenai pertanyaan tersebut, memang benar ya kalau kulit remaja saat ini sedang dalam masa pubertas. Kalau tidak dijaga bisa timbul jerawat. Mungkin yang bisa dilakukan, pertama harus cari alasan di balik peraturan tersebut dan setelahnya bisa berikan pengertian," ujarnya saat ditemui di Highland Park Resort, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/10).
Selanjutnya, menurutnya, para remaja bisa meminta izin kepada pihak sekolah untuk membawa skin care dengan kemasan yang lebih kecil.
"Harus ada alasan yang jelas yang remaja bisa katakan," tambahnya.
Sementara itu, Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima mengatakan, ia tidak dapat menanggapi hal tersebut karena larangan itu merupakan peraturan dari sekolah.
Namun, Saskhya menyetujui hal yang disampaikan oleh Monic, perlu ada pembicaraan antara pihak sekolah dengan siswa dan orang tua. Melalui hal ini, seluruh pihak bisa saling memahami alasan satu sama lain.