Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Wiranto menyebut, pemerintah telah menambah bantuan untuk pengungsi korban gempa bumi di Ambon, Maluku.
"Hasil koordinasi dari para menteri dan kepala lembaga maka sudah dapat dikirimkan bantuan dari pusat. Dari BNPB berupa dana segar Rp1 miliar lebih," katanya, di Kantor KemenkoPolhukam, Jakarta, Jumat (4/10).
Lebih lanjut, ia mengatakan, kebutuhan pengungsi terus bertambah seperti tenda, selimut, pakaian, pasokan listrik berupa generator set atau genset, dan tenda untuk rumah sakit. Dari Kementerian Sosial, sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi, antara lain beras dan kebutuhan pangan lainnya.
" Menteri Sosial juga sudah menyampaikan pada saya, sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi.[Selain itu] sudah menyampaikan bantuan untuk yang meninggal 30 orang, dikali Rp15 juta," katanya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, Wiranto mengatakan, masih ada warga yang tinggal di hutan dan gunung karena takut terhadap gempa susulan yang dahsyat dan potensi tsunami. Padahal, tidak ada laporan lembaga resmi terkait gempa bumi dan tsunami yang ditakutkan tersebut.
"Kewajiban kita, pemerintah daerah untuk memberikan sosialisasi penjelasan kepada masyarakat untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Apabila masyarakat terus tinggal di tempat pengungsian dan jauh dari pemukiman maka bisa berdampak buruk bagi masyarakat. Mulai dampak kesehatan, seperti rentan terkena penyakit menular, hingga persoalan sanitasi.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Maluku Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy menjelaskan dampak gempa di Ambon tersebar di berbagai wilayah.
"Memang kondisi gempa di Maluku cukup tersebar. Bila kita bandingkan dengan gempa Palu misalnya, terjadi hanya di beberapa titik," kata Marasabessy
Akan tetapi, kata dia, gempa di Maluku berdampak terhadap berbagai wilayah, seperti Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Saparua, kemudian Pulau Seram bagian barat dan selatan. Apalagi, disertai gempa susulan yang dikhawatirkan menimbulkan bencana tsunami.
"Inilah yang menyebabkan sebaran pengungsi, meliputi wilayah begitu luas dan membutuhkan penanganan segera," tandasnya.