Batu, Gatra.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menilai ekonomi Indonesia kedepan berpotensi mengalami perlambatan. Ia mengatakan Bank Dunia memprediksi krisis ekonomi akan terjadi dalam 1,5 tahun mendatang. Enggar mencontohkan beberapa negera seperti Turki dan Argentina sudah memasuki krisis.
"Saudara, tugas kira adalah jaga agar tidak tejadi gejolak sosial karena keterbatasan bahan pokok dan ketidakstabilan ekonomi," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Barang Kebutuhan Pokok di Batu, Malang, Jumat (4/10).
Oleh karena itu, Ia mendorong konsumsi dalam negeri dan menggenjot ekspor agar ekonomi Indonesia tetap tumbuh apabila terjadi krisis. "Itu signifikan sekali ya ini yang harus dilakukan betul-betul secara ekstrim untuk kita mengajak seluruh bangsa ini pakai produk dalam negeri," tegasnya.
Kemudian, pihaknya berupaya menggenjot ekspor dengan melakukan diversifikasi pasar potensial. Enggar membuktikannya dengan mengadakan 13 perjanjian dagang baru selama 3 tahun terakhir.
"Beberapa negara seperti Asia Selatan, Timur-Tegah itu bisa (diversifikasi). Tapi juga efisiensi," tambah mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) tersebut.
Mendag menjelaskan upaya tersebut diharapkan membuat perekonomian Indonesia tidak semakin tertekan dakam satu sampai dua tahun mendatang.
"Dan tetap ekspor itu harus kita tingkatkan kemudian buka betul akses perdagangan 2020 dan 2021 (jadi) kita tidak tertekan semakin dalam jadi ya hanya dengan langkah dan ekspor yang besar itu lah," pungkasnya.