Pekanbaru, Gatra.com - Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat dan Aliran Kepercayaan (PAKEM) Pekanbaru menemukan ada 3 aliran kepercayaan yang terindikasi sesat.

Kepala Sub Seksi A Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Yopentinu Adi Nugraha menyebut, 3 aliran itu dianggap menyimpang dari agama Islam maupun Kristen.

"Adanya ajaran mirip Islam tapi justru mengajarkan tidak harus salat dan baca Alquran. Ada juga ajaran mirip umat kristiani tapi tidak percaya dengan Natal dan Salib,” katanya kepada wartawan, Jumat (4/10).

Lebih jauh Yopentinu cerita, aliran pertama yang ditemukan itu adalah Ilmu Pelindung Kehidupan. Dari hasil temuan sementara, aliran ini disebarkan dengan modus membuka tempat pengobatan alternatif. Sembari memberikan pengobatan, para pasien didoktrin dengan ajaran-ajaran aliran itu.

"Aliran ini berasal dari Provinsi Lampung. Nanti pasien diarahkan untuk tidak perlu melaksanakan salat wajib serta membaca Alquran," katanya.

Tapi kata Yopentinu, tidak semua pasien yang berobat ke sana percaya dengan ajaran itu. Mereka yang merasa resah justru melaporkan keberadaan pelaku aliran sesat itu.

Kini para intelijen yang tergabung dalam tim Pakem, masih berusaha melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti laporan tadi. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi terjadinya konflik di tengah masyarakat.

Dan sejauh ini kata Yopentinu, tim belum tahu secara pasti sudah berapa jumlah penganut aliran itu meski dipastikan aliran itu baru disebarkan secara individu.

Lantas aliran terindikasi sesat kedua yang terpantau bernama Saksi Yewuha. Aliran ini hampr mirip dengan Kristen namun penganutnya diajarkan untuk tidak percaya Yesus sebagai tuhan, percaya dengan salib dan merayakan Natal.

"Menurut FKUB mereka ternyata telah meminta izin untuk mendirikan tempat ibadat. Tapi tidak diberikan izin karena belum lengkap syaratnya," kata Yopentinu.

Aliran terindikasi sesat ketiga adalah Shensei Bukkyo. Ajaran ini masuk dari Negara Jepang. "Untuk saat ini, semua aliran sesat itu masih dalam penyelidikan dan pengusutan lebih lanjut dari tim PAKEM yang melibatkan Intelijen Kejaksaan, Badan Intelijen Negara (BIN) Kota Pekanbaru, Kodim 0313 Pekanbaru, Forum Umat Kerukunan Beragama (FKUB), Kesbangpol hingga Kementerian Agama Pekanbaru,"katanya.

Reporter: Virda Elisa