New York, Gatra.com - Perusahaan pembuat komputer Hewlett Packard (HP) menyatakan akan memotong jumlah tenaga kerja mereka sebesar 16 persen pada Kamis (3/10) waktu setempat. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana pembangunan struktur untuk pemotongan anggaran.
Dilansir dari Reuters, HP akan memotong sekitar 7000 hingga 9000 pekerja. Jumlah tersebut terdiri dari pegawai yang masih aktif dan tenaga kerja lepas yang diberhentikan lebih awal.
Dengan kebijakan tersebut, HP memprediksi akan ada penghematan pada jumlah anggaran perusahaan sebesar US$ 1 miliar di akhir 2022.
Berdasarkan data dari Securities and Exchange Commission Amerika Serikat, HP saat ini memiliki sekitar 55 ribu pegawai yang tersebar di seluruh dunia. 16 persen dari total tersebut nantinya akan dilakukan pemberhentian pegawai.
"Kami mengambil keputusan yang berat dan sulit untuk bisa mengembangkan perusahaan kedepannya. Kami melihat kesempatan untuk mempertahankan nilai saham perusahaan dengan meningkatkan sistem kepemimpinan yang ada, dan melakukan perubahan secara agresif dengan cara kerja kami, " ujar CEO HP mendatang, Enrique Lores, demikian dilansir dari Reuters.
Lores akan menggantikan Dion Weisler sebagai CEO HP per tanggal 1 November mendatang. Sementara itu, pimpinan HP yang berbasis di California, Palo Alto mengatakan pada 30 September lalu HP telah menyetujui dana pembelian saham sebesar US$ 5 miliar.
HP berusaha untuk meningkatkan pendapatan mereka sebesar US$ 3 miliar pada 2020, dan mengembalikan 75 persen keuntungan tersebut pada pemegang saham melalui peningkatan dividen dan Pembelian kembali saham. Penyesuaian pendapatan tersebut berkisar pada angka US$ 2.22 hingga US$ 2.32 per lembar saham di 2020 mendatang.
Pada laporan keuangan kuartal ketiga, HP mendapatkan pendapatan sebesar US$2.18 hingga US$2.22 per lembar saham. Saat ini saham HP mengalami penurunan sebesar 10 persen pada 2019 saat penutupan indeks Kamis (3/10) lalu.