Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menjelaskan bahwa setidaknya ada empat faktor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pertama, yakni konsumsi yang di topang oleh penghasilan.
"Kalau kita lihat di konsumsi ini, untuk menengah ke bawah itu ada bansos (bantuan sosial) dari pemerintah, dan itu cukup baik. Termasuk, dukungan BI dalam elektronifikasi Bansos ini," kata Perry saat ditemui wartawan, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/10).
Kedua, adanya investasi bangunan, khususnya sektor infrastruktur yang terus berjalan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketiga, mendorong upaya investasi dalam sektor non bangunan. Salah satunya, dengan menurunkan tingkat suku bunga, guna meningkatkan kemampuan perbankan menyalurkan pinjaman, meningkatkan permintaan kredit, dan pembiayaan dari perbankan atau pasar modal.
"Ini juga langkah-langkah yang sudah kita lakukan, antara lain relaksasi uang muka, kredit properti, kredit otomotif, tambahan insentif untuk perluasan lingkungan, dan relaksasi rasio intermediasi perbankan," katanya.
Perry mengharapkan, dengan adanya langkah-langkah tersebut, dapat meningkatkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita harapkan pada triwulan III dan IV, ini ekspansi fiskal akan lebih besar dari triwulan I dan triwulan II," jelasnya.
Keempat, lanjut Perry yakni turut mendorong sektor manufaktur, tarif dasar, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ekonomi digital.
Perry menjelaskan adanya pendorongan tersebut diperlukan sebagai suatu sinergi antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah, dan dunia usaha.
"Harapannya, dengan berbagai langkah itu, bisa menopang pertumbuhan ekonomi kita. Tahun ini Insya Allah bisa 5,1%. Tahun depan, bisa mendekat 5,3%. Itu yang kita bisa," katanya.