Yogyakarta, Gatra.com–Keraton Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta sepakat gelaran pasar malam perayaan Sekaten dilaksanakan di tahun genap atau dua tahun sekali. Pemkot Yogyakarta sedang mengevaluasi pelaksanaan pasar malam sebelumnya untuk digelar tahun depan.
Kesepakatan ini disampaikan Raja Keraton Ngayogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X, Jumat (4/10), di kompleks kantor gubernur Kepatihan.
“Kesepakatannya pelaksanaan pasar malam Sekaten dilaksanakan dua tahun sekali. Ini kesepakatan antara keraton sebagai pemilik lahan dan Pemkot Yogyakarta sebagai pelaksana,” ucap Sultan.
Sultan mengatakan sebenarnya hal ini sudah lama disepakati dan seharusnya Pemkot Yogyakarta yang mengumumkan. Namun pihak keraton justru yang menyampaikan hal ini lebih dulu pada Kamis (3/10) sore.
Meski tahun ini Sekaten tidak digelar, Sultan memastikan Sekaten akan dilaksanakan tahun depan dan gelaran seterusnya berpatok pada tahun genap.
“Karena tahun genap, sehingga pelaksanaan pasar malam untuk meramaikan Sekaten dua tahun sekali,” jelasnya.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan kesepakatan ini membuat pemkot pihaknya tidak memasukkan anggaran pelaksanaan pasar malam Sekaten Rp1-2 miliar di APBD tahun ini.
“Alasannya ya itu tadi, karena sudah ada kesepakatan dengan keraton bahwa pasar malam sekaten dilaksanakan dua tahun sekali. Tapi tradisi Sekaten tetap dilaksanakan,” jelasnya.
Karena akan dilaksanakan tahun depan, pemkot memiliki kesempatan untuk mengkaji dan mengevaluasi pelaksanaan pasar malam sebelumnya. Sehingga tahun depan pasar malam bisa lebih meriah.
Mengenai kemungkinan pemindahan ke lokasi lain, Haryadi mengatakan pemkot belum memutuskan meskipun beberapa usulan sudah masuk. Ia mengatakan usulan itu bisa menjadi pertimbangan.
“Soal info mengenai kesiapan pedagang siap membantu agar pasar malam tetap terlaksana, saya malah belum dengar. Tapi kesepakatan dua tahun sekali ini sudah final,” katanya.
Kamis (3/10) sore, mewakili Keraton Yogyakarta, GKR Bendara dan KPH Notonegoro mengumumkan pelaksanaan pasar malam Sekaten tahun ini ditiadakan. Keraton beralasan hal ini untuk menjaga kondisi Alun-alun Utara agar lebih baik. Pasalnya usai pasar malam Sekaten, kondisi Alun-alun Utara rusak.
“Kami juga ingin mengembalikan semangat dan suasana tradisi Sekaten sesuai aslinya yang penuh dengan kegiatan keagaman yang diiringin seni budaya,” kata GKR Bendara.
Sebelum acara puncak Grebek Sekaten pada 10 November, pada 1-9 November keraton menggelar pameran berbagai koleksi dan memorabilia Sri Sultan Hamengku Buwono I.