Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan, Sri Muyani Indrawati memprediksi, hingga akhir tahun inflasi akan tetap terjaga di kisaran 3-3,5%. Kondisi ini, sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh Pemerintah. Dengan begitu, Indonesia secara lima tahun berturut-turut berhasil menjaga inflasi di level 3%.
“Kalau kita lihat dari fenomena pergerakan harga, kita melihatnya dari sisi keseluruhannya. Inflasi tahun ini sesuai yang kita harapkan. Jadi lima tahun berturut-turut Indonesia akan dapat menjaga inflasi hingga 3%. Itu adalah suatu pencapaian sangat baik dan harus dipertahankan,” kata Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (4/10).
Maka dari itu, Menkeu optimis inflasi yang mencapai target Pemerintah dapat mendorong daya beli masyarakat. Walaupun, terkadang dalam satu tahun ada satu bulan inflasi yang sangat tinggi, naun saat situasional tertentu ada inflasi yang pick up.
Baca Juga: September, Deflasi Kota Purwokerto Tertinggi di Jawa Tengah
BPS merilis angka inflasi periode September 2019. Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (month-on-month/mom). Sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) berada di level 3,39%. Deflasi pada September menandai deflasi kedua di 2019.
Jika ditotal untuk periode kuartal III-2019, Indonesia membukukan inflasi sebesar 0,16%. Inflasi pada kuartal III-2019 berada jauh di bawah rata-rata inflasi kuartal III dalam empat tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 0,62%.
Di era pemerintahan Jokowi, inflasi kuartal III-2019 yang hanya sebesar 0,16% merupakan inflasi kuartal III terendah kedua di eranya, pasca pada kuartal III-2018 Indonesia hanya mencatatkan inflasi sebesar 0,05%.