Jakarta, Gatra.com - BNI-ITB Ultra Marathon 2019 menambah rute sejumlah 30 kilometer (km) sehingga peserta ajang kali ketiga ini harus menempuh jarak 200 km. Penambahan tersebut dalam rangka menyambut ulang tahun ke-100 Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Yang baru di sini adalah memperpanjang rute dari 170 jadi 200 kilo. Kita tambah 30 kilo kenapa? Kali ini ke depannya didedikasikan untuk ITB, dan ITB akan segera berulang tahun ke-100," kata Ketua Panitia Pelaksana BNI-ITB Ultra Marathon 2019, Gatot Sudariyono, di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
Meski jaraknya ditambah, lanjut Gatot, start dan finis gelaran yang akan berlangsung pada 11-13 Oktober 2019 ini masih sama seperti penyelenggaraan tahun 2017 dan 2018 lalu, yakni dimulai dari kantor Pusat BNI Jakarta dan berakhir di kampus ITB.
Menurutnya, penetapan jarak 200 km ini merepresentasikan semangat perjalanan ITB dan BNI di masa lalu dan mendatang yakni "One hundred years looking backward, one hundred years moving forward" (seratus tahun melihat ke belakang, seratus tahun bergerak maju).
Sedangkan untuk rute baru yang ditambahkan tahun ini, yakni melewati Monumen Nasional (Monas). "Kalau dulu dari BNI langsung masuk ke arah Kuningan, langsung ke arah Bandung, sekarang kita belok dulu ke Monas. Jadi kita dapat view Monas. Lalu masuk ke arah Sudirman, ke Melawai, Antasari sampai ke Jalan TB. Simatupang. Sampai sana, nanti masuk ke arah Pasar Minggu hingga ke Jalan Raya Bogor terus ke Cibinong lajur sampai ke Puncak. Nah, itu 10 kilometer," kata Danang.
Setelah itu, lanjut Danang, untuk 20 kilometer selanjutnya, para peserta akan menanjak hingga ke titik tertinggi Puncak Bogor kemudian turun menuju ke Cianjur, Jawa Barat (Jabar). "Nanti kita akan dapat 20 kilo di Kota Baru Parahyangan," ujarnya.
Menurut Danang, peserta akan mulai berlari mulai pukul 22.00 WIB pada 11 Oktober dari Kantor Pusat BNI Jakarta menuju Kampus ITB Bandung.
Saat ini, jumlah peserta BNI-ITB Ultra Marathon 2019 sudah mencapai 6.000 pelari terdiri masyarakat umum dan alumni ITB dari berbagai generasi. Selain lomba, ajang ini juga untuk penggalangan dana beasiswa pendidikan ITB serta menjadi upaya menyebarkan gaya hidup sehat, salah satunya lari.
Reporter: ARH