Medan, Gatra.com – Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo mengatakan rakyat saat ini hanya perlu pelayanan mudah, murah, dan cepat. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah tersebut dalam acara Milenial Fest Industri 4.0, di Medan, Kamis (3/10).
Tiga hal tersebut menurut Ganjar Pranowo harus dilakukan pemerintah. Untuk selanjutnya diimplementasikan dalam provinsi cerdas. Ganjar mencontohkan, di era digital, pelayanan tersebut bisa juga dilakukan dengan media sosial.
Baca Juga: Musa Rajeksah Ingin Belajar Digital Pelayanan Birokrasi
Salah satu contohnya menurut Ganjar saat dia menggunakan Media Sosial seperti twitter. Sejak itu banyak pengaduan masuk ke twitternya. Bahkan ia meminta OPD Jateng gunakan Medsos untuk menerima pengaduan masyarakat.
“Masalah Pungutan Liar (Pungli), layanan buruk, jalan rusak, orang tidak bisa sekolah, sekian banyak itu masuk ke data saya, dan selanjutnya staf mengolah data tersebut,” ungkap Ganjar.
Baca Juga: Industri Kreatif Buah Manis Era 4.0
Sementara itu, pakar Smart City Universitas Gajah Mada, Rini Rachmawati mengatakan, ada 6 dimensi yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Smart City maupun Smart Region. Di antaranya smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, serta smart environtment. Untuk itu sangat diperlukan perencanaan yang baik. “Menyusun master plan sangat penting sekali, dibutuhkan peran ahli perencanaan,” katanya.
Baca Juga: Gubernur Sumut Galang Rp 2,1 Miliar Dana Untuk Wamena
Senada dengannya Direktur Utama Gamatechno, Muhammad Aditya Arief Nugraha mengatakan untuk mewujudkan smart city ataupun province, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Sekarang adalah era kolaborasi antar individu.
“Inilah eranya crowd individu ke individu, banyak pihak, membangun smart city tidak mudah, smart city adalah ekosistem dengan banyak platform yang tujuannya melayani masyarakat agar kualitasnya meningkat,” katanya.
Baca Juga: Sedikitnya 80 Masyarakat Sumut Mengungsi dari Wamena
Millenial Fest Industri 4.0 diadakan oleh KAGAMA Sumut mulai tanggal 3-5 Oktober 2019. Kegiatannya berupa pameran dan seminar. Turut hadir Ketua KAGAMA Sumut M Hamied Wijaya, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Frima, Kepala Perwakilan BI Sumut Wiwiek Siswo Widayat, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna P Sugarda, OPD Pemprov Sumut, akademisi, praktisi dan mahasiswa.
Reporter: Baringin Lumban Gaol