Palembang, Gatra.com – Mitra driver roda empat (R4) menolak skema insentif baru yang akan diterapkan PT. Gojek Indonesia. Mereka menggelar aksi damai di depan halaman kantor Gojek Indonesia di Palembang, Kamis (3/10).

Dalam tuntutannya, para mitra driver menolak skema insentif baru yang akan menurunkan skema pembayaran hingga 50%. Humas Aksi, Gunawan mengatakan aksi yang dilakukan akibat keberatan atas kebijakan insentif baru, yang dilakukan perusahaan sehingga mengakibatkan kerugian pada mitra driver. Aksi ini ingin agar skema tersebut untuk tidak diterapkan. “Kami merasa kebijakan itu, merugikan. Karena itu, kami pertanyakan dengan aksi damai,”ucapnya saat aksi.

Menanggapi aksi para mitra driver ini, Head of Regional Corporate Affairs, Teuku Parvinanda mengatakan kebijakan skema insentif ialah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utamanya ialah mengupayakan titik temu antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek. “Kami ingin mewujudkan kesempatan bagi para mitra mendapatkan tambahan melalui sektor informal. Pendapatan berkesinambungan bagi mitra driver, pertimbangan kebijakan penyesuaian insentif,”ungkapnya dikonfirmasi.

Menurutnya, PT Gojek memastikan penyesuaian insentif para mitra akan masih bisa mendapatkan penghasilan rata-rata di atas UMK kota Palembang. Pengurangan penyesuaian insentif akan tidak serta merta mengurangi pendapatan mitra. “Fokus kami kesejahteraan, tidak hanya sebatas tarif dan intensif. Sejak awal, Gojek memiliki ragam inisiatif menjadikan mitra driver. Kami pun ingin, kualitas pelayanan menjadi pilihan pelanggan,” terangnya.

Penyesuaian skema insentif dilakukan dengan berbagai inovasi, perbaikan sistem, standar pelayanan maupun mendorong berbagai program meningkatkan pertumbuhan pengguna. “Kami dari pertama kali beroperasi di Palembang, masih tetap sama, yakni melalui teknologi, seluruh mitra dapat memiliki peluang mendapatkan penghasilan tambahan,”pungkasnya.