Padang, Gatra.com - Sebanyak 38 kepala keluarga (KK) di Nagari Empat Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menjadi korban abrasi di pinggiran pantai setempat.

Dampak dari abrasi tersebut, sejumlah KK butuh direlokasikan ke tempat yang lebih aman. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sumbar sementara Irsyad Syafar, saat peninjauan dan menyerahkan bantuan ke masyarakat daerah setempat, Selasa (1/10) kemarin.

Dalam penjelasannya, abrasi tersebut terjadi empat hari yang lalu. Dampaknya, masyarakat setempat dipindahkan. Beberapa diantaranya jenis semi permanen, banyak rumah masyarakat yang hancur, dan tidak bisa ditempati kembali.

"Masyarakat yang menjadi korban rata-rata berprofesi sebagai nelayan, mereka masih bisa melaut untuk menangkap ikan, tapi tempat tinggal terancam abrasi pantai," kata Irsyad saat dihubungi.

Lebih lanjut ia menceritakan, saat ini yang paling dibutuhkan masyarakat terdampak kebutuhan pokok dan tempat tinggal. Pasalnya, masyarakat terdampak saat ini terpaksa tinggal di tenda darurat atau menumpang di rumah masyarakat terdekat.

"Abrasi merupakan bencana tahunan yang siap mengancam masyarakat. Jika tidak ditangani secara cepat bisa memakan korban jiwa. Saat ini, masih banyak rumah masyarakat yang masih terancam berjarak 30 meter," sebutnya.