Jakarta, Gatra.com - Kepala Departemen Ekonomi, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri menganggap peleburan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) belum mendesak untuk dilakukan.
"Urgensinya hampir enggak terlalu ada. Kondisi yang berjalan sudah cukup baik. Jadi enggak terlalu diperlukan juga. Sebenarnya kalau [peleburan ini dilakukan pada 2014, mungkin lebih baik," ungkapnya kepada Gatra.com, Kamis (3/10). Sebab, kondisi perekonomian pada 2014 lebih stabil dibandingkan saat ini, meskipun pertumbuhan ekonominya tidak terlalu tinggi.
Yose berpendapat seharusnya pemerintah lebih fokus mendorong ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri. "Mungkin fokusnya bukan untuk menggabungkan fungsi kerja sama dan diplomasi ekonomi dengan Kemlu, tapi mungkin melepas fungsi ekspor dari Kemendag untuk ditangani secara profesional," tuturnya.
Dia mencontohkan beberapa negara memiliki badan terpisah yang khusus melakukan promosi ekspor. Sebut saja Australian Trade and Investment Commission (Austrade) di Australia dan Japan External Trade Organization (Jetro) di Jepang.
"Orang-orangnya tidak diisi oleh birokrat, tapi diisi oleh profesional," ujarnya. Dengan prinsip yang sama, profesional tersebut kelak bisa fokus memasarkan produk-produk Indonesia. Meskipun demikian, badan tersebut dibiayai oleh negara.
"Ide duta besar jadi marketer sebaiknya dilupakan. Marketer ya marketer, ada orang profeseional yang kerjanya jualan. Duta besar bisa untuk mempromosikan Indonesia," pungkasnya.