Jakarta, Gatra.com - Senator yang mewakili DPD untuk menjadi pimpinan MPR RI, Fadel Muhammad, menyatakan, pemilihan pimpinan MPR berlangsung alot karena Fraksi Partai Gerindra dan DPD sama-sama ngotot dengan pilihannya.
"DPD masih minta DPD yang pimpinannya. Gerindra juga minta," ucapnya singkat kepada wartawan saat ditemui wartawan di gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10).
Musyawarah yang berlangsung tertutup sejak pukul 14.00 WIB, hingga saat ini belum ada keputusan. Bahkan, DPD yang melihat peta pemilihan tidak berpihak pada mereka, meminta 5 hal.
"Kita akan gabung ke yang mana yang mau ikuti 5 permintaan kita: pertama keterlibatan DPD dalam dana transfer daerah, kedua terlibat dalam atur dana desa, ketiga DPD ikut atur mengenai dana insensitif yang saya bikin di Komisi XI dulu," ungkapnya.
"Daerah yang bagus kita kasih tambahan. Atas prestasi di Pemda. Kalau you bupati, gubernur, bagus kita kasih tambahan ekstra dananya. Keempat, beberapa undang-undang yang berhubungan dengan pemerintahan daerah diperbaiki, misalnya UU Tahun 2004. UU Keuangan Daerah kita minta ubah. Yang terakhir, ya UU MD3 ada yang pokok supaya DPD punya gigi di daerah-daerah. Kalau enggak, DPD enggak ada apa-apanya," katanya.
Fadel menjelaskan, DPD meminta mereka tetap jadi ketua MPR. Meskipun kekuatannnya sekarang bertumpu pada 2 orang, yakni Bambang Soesatyo dari Golkar dan Ahmad Muzani dari Gerindra, ia belum tahu siapa yang akan terpilih.
"Kekuatan sekarang DPD minta sendiri, saya, bukan saya sendiri yang minta diri saya. Mereka [temen-temen DPD] minta. Kemudian Golkar, PDIP, dan lain-lain ke Bamsoet. Dan Gerindra PKS ke Muzani. Saya belum tahu PAN dan Demokrat, tapi saya kira nanti lama-lama cair juga [Demokrat] ke kita, lihat aja," ujar Fadel.