Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir hari ini, Kamis (3/10), menghadiri Forum Rektor Indonesia dengan Presiden Joko Widodo, dalam kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Ekspo (I3E) 2019 di JCC. Menristekdikti mengatakan, pertemuan itu membahas situasi terkini yang ada di Indonesia, terutama terkait demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI.
Nasir mengatakan, pertemuan ini sebagai bentuk komitmen rektor universitas di Indonesia. "Forum Rektor menyerahkan surat pernyataan komitmen para rektor di Indonesia terhadap suasana sekarang. [Surat ini ditujukan] kepada semua pihak, termasuk pemerintah. Hal ini agar bisa menahan diri [dari demo yang anarkis]," ucap Nasir saat ditemui di JCC, Kamis, (3/10).
Nasir mengatakan, Forum Rektor berkomitmen, semua pihak bisa menahan diri dan tidak melakukan ujaran kebencian yang bersifat agitatif bahkan anarkis. Mereka juga mendorong terciptanya ruang diskusi semacam public hearing dalam skala luas.
"Seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa agar bisa diajak bicara. Ini yang akan terus kami dorong. Forum Rektor juga sudah menyerahkan surat pernyataan tersebut," kata Nasir.
Menurut Menristekdikti, ia tidak melarang mahasiswa berdemonstrasi karena itu merupakan hak individu. Namun, Nasir mengajak para mahasiswa untuk lebih membuka ruang dialog di kampus dibandingkan menggelar unjuk rasa.
"Unjuk rasa itu hak individu, tetapi kita mengajak mahasiswa kembali ke kampus untuk berdiskusi, bukan unjuk rasa. Kalau mau unjuk rasa itu hak dia lah," ujarnya.