Semarang, Gatra.com - Barisan hijau dan putih memadati Gedung Auditorium II UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Sejumlah 1.757 mahasiswa tengah menerima pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan selama dua hari, yakni 30 September sampai 1 Oktober 2019.
Melalui Pembekalan KKN ini, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyararakat (LP2M) menghendaki para mahasiswa KKN dituntut peran aktif di tengah masyarakat. Terutama menyangkut lima program kerja pokok KKN yaitu bidang Keagamaan, Pendidikan, Ekonomi/Wirausaha, Lingkungan, dan Kesehatan.
Sebelum terjun ke masyarakat mereka dibekali berbagai macam materi dari para ahli. Diantaranya mengenai kebijakan umum KKN di UIN Walisongo oleh Mukhsin Jamil. Kebijakan pembangunan di pemerintah Kabupaten Semarang dan Kendal oleh Kabag Kesra Kabupaten Semarang dan Kendal. Serta materi penguatan perilaku positif masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat oleh Muhammad Amin.
Baca Juga: UNS Ajak TNI Ikut KKN di Daerah Terpencil
"KKN ke-73 ini jumlahnya terbanyak dalam sejarah KKN UIN Walisongo, yakni 1.757 mahasiswa. Mereka dibagi menjadi dua lokasi yakni Kabupaten Semarang dan Kendal," kata Ketua LP2M, Dr H Akhmad Arif Junaidi di Semarang, Selasa (1/10).
Kabupaten Semarang ada enam kecamatan yakni Tuntang, Bringin, Pabelan, Getasan, Banyubiru, dan Sumowono. Sementara Kendal hanya ada dua kecamatan, yakni Sumowono dan Singorojo.
Sementara itu, Kapala Pusat PPM, Rikza Chamami berharap pembekalan KKN ini memiliki nilai religius sesuai tema KKN, "Pemberdayaan Agama Berbasis Masjid dan Madrasah". Rikza menginstruksikan kepada panitia agar sebelum acara dimulai membaca asmaul husna atau shalawat dan istighosah bersama di akhir acara.
Dalam sambutannya, Muhsin Jamil selaku Wakil Rektor I menyampaikan bahwa mahasiswa UIN Walisongo tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga terjun di tengah masyarakat. "KKN mengintegrasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.