Jakarta, Gatra.com – Peristiwa konflik yang terjadi di Wamena, Papua belum berakhir. Menurut data terbaru yang didapatkan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), saat ini sudah ada 33 korban meninggal dunia dan sudah ada 10.000 jiwa keluar dari Wamena.
Kejadian tersebut membuat masyarakat di luar daerah merasa iba dan peduli. Banyak pihak dan orang belomba-lomba memberikan donasi untuk membantu para korban.
Hal tersebut juga menggerakan ACT untuk berkontribusi membantu korban di Wamena. Sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, ACT membuka media and crisis center peduli Wamena di berbagai wilayah seperti Jakarta, Makasar, Padang, Surabaya dan daerah lainnya.
Media and crisis center diharapkan dapat menjadi pusat informasi terkini tentang Wamena. "Melalui media and crisis center, publik dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi yang berkaitan dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua," ungkap Presiden ACT, Ibnu Khajar di Humanity Learning Center, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (2/10).
Selain itu, Direktur Komunikasi ACT, Lukman Aziz mengungkapkan bahwa saat ini ACT telah menyediakan dapur umum yang mampu memproduksi 1.000 porsi makan setiap harinya. Lalu juga memdistribusikan 2 ton beras dan beserta daging dari 5 ekor sapi.
Ibnu juga menginformasikan untuk masyarakat yang ingin berdonasi, bisa melalui kantor cabang ACT yang tersebar hingga 34 lokasi.
Reporter: NNH