_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag), Rohmat Mulyana mengatakan, pengadaan buku ajar PAI ditargetkan pada 2020. Meski, terdapat kabar akan didistribusikan pada 2019.
"Jadi bukan 2019 ini ya. Jadinya, kemarin ada yang salah tangkap kalau buku baru akan selesai tahun ini. Tahun depan yang benar. Kalau tahun ini dipaksakan, takutnya nanti ada materi yang malah menimbulkan konflik," ujar dia, saat ditemui di kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (2/10).
Rohmat melanjutkan, saat ini buku ajar PAI untuk siswa SD, SMP dan SMA itu tengah memasuki tahap review dan uji publik. Proses review dilakukan oleh puluhan guru dan pengawas PAI. Selanjutnya, hasil review tersebut akan ditindaklanjuti tim penulis dengan memperbaiki naskah bersama dengan tim ilustrator dan layout.
Menurutnya, dalam sebuah buku ajar, diperlukan pemeriksaan berulang, agar isi atau kandungan buku sesuai konteks yang akan diajarkan. Nantinya tanpa ada hal yang menimbulkan kontradiksi bagi siswa.
Sementara itu, dalam buku ajar baru, akan disajikan materi tentang pembelajaran Islam yang lebih naratif. Selain itu, siswa juga akan diajak untuk mempelajari Islam melalui kegiatan sehari-hari.
"Kalau sebelumnya kan teori semua yang ada di buku. Kalau sekarang, di buku baru itu, kita akan ajak siswa untuk lebih mengenal Islam, lewat kegiatan sehari-hari," imbuh Rohmat.
Tidak hanya itu, dalam buku baru itu pun akan diselipi wawasan kebangsaan. Menurutnya, karakter positif kebangsaan terangkum dalam materi, sehingga mampu melahirkan kesadaran berbangsa dan bangga menjadi warga negara Indonesia.
"Targetnya agar anak memahami ajaran agama. Selain itu mampu mengimplementasikan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dengan cara pandang dan sikap yang moderat," pungkas Rohmat.
