Palembang, Gatra.com - Gojek menggelar pelatihan bagi para mitra driver di Palembang agar mampu mengembangkan kemampuan berwirausaha. Dengan mengusung tema pelatihan GoWirausaha, UMKM Naik kelas, Gojek berharap agar makin banyak mitra driver mampu berwirausaha sebagai tambahan pendapatannya.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek untuk Wilayah Sumatera, Teuku Parvinanda mengatakan akses terhadap lapangan pekerjaan, pendapatan yang berkelanjutan serta kesejahteraan mitra driver menjadi prioritas Gojek. Karena itu, Gojek menilai konsep kewirausahaan akan diminati oleh masyarakat Indonesia, termasuk para mitra drivernya.
“Komitmen kami guna mengangkat kesejahteraan mitra driver. Sejak awal berdiri, kami melihat konsep kewirausahaan sangat pas dan berpotensi besar akan hal terebut. Karena itu, perlu difasilitasi dengan wawasan, pengalaman dan infrastuktur yang memadai. Seperti pelatihan di Palembang ini, pelatihan kewirausahaan bagi mitra driver,” ujarnya, Rabu (2/10).
Apalagi, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, pada tahun lalu, hampir 99% industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan jumlah 62 juta unit yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, UMKM menjadi solusi makin menciptakan banyak lapangan kerja. “Hal ini sejalan dengan visi yang telah dirintis dan dibangun Gojek sejak awal berdirinya, yakni memberikan dampak sosial dengan mengenalkan konsep wirausaha pada ekosistemnya,”ungkap dia.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Palembang, Ana Heryana yang turut hadir juga mengapreasiasikan pelatihan kewirausahaan yang diinisiatifkan Gojek dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Palembang. Kota Palembang memiliki potensi yang besar dalam jumlah dan pengembangan UMKM. Di era revolusi industri 4.0, pengusaha UMKM sudah mulai menyesuaikan diri pada kebutuhan pengembangan usaha guna meningkatkan perekonomian daerah. “Apalagi akses pasar akan bisa terbuka luas bila pengusaha UMKM mampu memaksimalkan teknologi,”kata Ana.
Ia menambahkan, dengan menggandeng mitra driver Gojek sebagai pemateri dan peserta pelatihan, pemerintah yakin kegiatan ini akan mampu berdampak positif bagi kesejahteraan mitra driver Gojek. Apalagi Gojek sudah menyediakan teknologi bagi UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. “Sekarang kembali kepada motivasi dan kesungguhan mitra driver memanfaatkan kesempatan ini untuk naik kelas seperti tema yang diusung Gojek,” ungkap Ana.
Salah satu mitra driver, Nanda mengatakan sebagai mitra driver yang sudah memiliki usaha kuliner Ayam Bebek Pak Bos, ia pun merintis usaha dengan bertahap. Selama ini, sudah mengalami pengalaman manis dan manis berwirausaha, dengan perkembangan yang kian tumbuh, yakni memiliki cabang di 4 lokasi.
“Sebagai mitra driver sekaligus merchant GoFood, saya merasakan bagaimana usaha kuliner telah berkembang. Apalagi dengan kehadiran teknologi yang diusung Gojek telah membuka kesempatan bagi usaha kuliner, seperti yang saya jalankan,”katanya.
Pengalaman serupa dialami, Tiara Fransiska, pemilik Queen Mozza yang mengatakan masyarakat sangat tertarik dengan perkembangan kuliner kekinian. Menu pisang dan corndog mozarela ini berawal dari coba-coba dan ternyata makin digemari oleh masyarakat Palembang. “Perlunya inovasi dan ide-ide segar dalam menjalankan usaha kuliner. Kita harus bisa memahami selera pasar dan apa yang bisa kita ciptakan untuk memenuhi selera tersebut.” sambung Tiara yang kini sudah memiliki 14 outlet yang telah berkembang.
Berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2018, mitra GOJEK telah berkontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp 55 triliun, dengan sebesar Rp 22 triliun disumbang oleh mitra Goride, Rp 12 tirliun diisumbang mitra GoCar dan Rp 19 triliun disumbang oleh omset mitra UMKM GO-FOOD.