Balikpapan, Gatra.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dan Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil, berkunjung langsung ke daerah Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (2/10). Kunjungan terkait lokasi ibu kota baru Indonesia.
Kecamatan Sepaku, merupakan daerah yang nantinya menjadi inti atau pusat pemerintahan ibu kota baru Indonesia. Di daerah ini akan dibangun gedung Istana Kepresidenan, Kantor DPR RI, dan kantor utama pemerintahan lainnya.
Kunjungan mereka didampingi Gubernur Kaltim, Isran Noor, dan rombongan di Sepaku, intinya soal konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) di Kelurahan Pemaluan. Kedua menteri bersama Gubernur Isran sempat memantau sebagian daerah konsesi HTI dari atas tower pemantau kebakaran hutan yang ada di kelurahan tersebut.
"Ya kita melihat kondisi lahan ibu kota," kata Bambang Brodjonegoro di lokasi HTI milik PT IHM.
Namun demikian, daerah yang menjadi sasaran kunjungan oleh rombongan dua menteri kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diprediksi akan menjadi daerah pengembangan IKN. Bukan menjadi inti, karena lokasinya yang berbukit.
"Karena lokasinya berbukit-bukit. Jadi kemungkinan ini nantinya jadi daerah pengembangan," ungkap Bambang.
Daerah awal atau luasan kawasan yang dibutuhkan untuk pembangunan inti atau pusat pemerintahan tersebut sekitar 5.000-6.000 hektare. Lokasinya di lahan yang datar atau tidak berbukit.
Sedangkan soal daerah kelurahan dan desa mana saja di Sepaku yang masuk dalam wilayah inti pembangunan ibu kota baru, Bambang didampingi Sofyan Djalil masih enggan membeberkan.
"Yang jelas, ada satu daerah di Sepaku yang datar. Untuk nama kelurahannya, nanti kita lihat," ujarnya.
Seperti diketahui, Kaltim dipilih menjadi lokasi IKN baru oleh pemerintahan Jokowi-JK. Wilayah IKN mencakup dua wilayah di Kaltim, yaitu sebagian PPU dan sebagian Kutai Kartanegara (Kukar).
Bambang menilai wilayah Kaltim sangat strategis dan sangat siap menjadi IKN, termasuk kondisi infrastruktur dan letak geografi dua daerah penyangganya yaitu Balikpapan dan Samarinda.
"Kaltim sangat siap dan sangat antusias dengan rencana pemindahan ibu kota. Kemudian infrastrukturnya mendukung," ujarnya.