Medan, Gatra.com - Aksi unjuk rasa kurang lebih seribu buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumatera Utara (Sumut), di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (2/10) nyaris ricuh. Pasalnya ada selebaran liar yang beredar saat mereka sedang berunjuk rasa.
Selebaran itu dikatakan Koordinator Aksi SPSI Sumut, Sabam Manalu, bukanlah selebaran mereka. Dia menduga ada pihak-pihak yang mencoba memprovokasi aksi SPSI Sumut agar chaos. "Siapa yang menyebarkan selebaran ini. Kami tidak ada buat statment tertulis. Kami minta polisi menangkap provokator yang menyusup," katanya.
Baca Juga: Massa SPSI Percaya Jokowi Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan
Dia mengatakan, SPSI Sumut tidak ada urusan dengan RUU KUHP maupun soal KPK sebagaimana yang ditulis dalam statment. "Kami datang kemari untuk memastikan tuntutan kami sebelumnya yang menolak revisi UU Ketenagakerjaan. Dan kami percaya Presiden Jokowi akan menolak revisi itu. Jadi tidak ada urusan dengan RUU KUHP," jelasnya.
Selebaran liar itu sendiri tidak memiliki kop surat. Tidak ada lembaga maupun organisasi yang tertulis. Isi statment liar itu sendiri berbunyi mosi tidak percaya dengan pemerintah. Ada sejumlah point tuntutan yang tertulis di selebaran itu.
Baca Juga: Ribuan Massa Gerbang Sumut Berunjuk Rasa
Antara lain, tolak RUU KUHP, tolak RUU Ketenagakerjaan, tolak pimpinan KPK yang bermasalah. Tolak TNI dan Polri yang menempati jabatan sipil. Sahkan RUU PKS. Stop kriminalisasi aktivis. Selesaikan masalah karhutla, usut tuntas kasus pelanggaran HAM dan stop militerisme di Papua.