Banyuwangi, Gatra.com - Sebagai destinasi wisata, Banyuwangi akan mengembangkan wisata kesehatan yang dapat dijadikan pilihan berwisata. Salah satunya sudah mulai berjalan sejak bulan lalu yakni nursing tourism.
Nursing tourism awalnya diinisiasi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Banyuwangi yang dinilai memperkuat pengembangan program unggulan di daerah wisata.
Apalagi, pemerintah telah menetapkan pariwisata sebagai program unggulan, di samping program kesehatan dan pendidikan yang sifatnya wajib.
"Dalam program nursing tourism, para perawat nantinya memberikan layanan kesehatan di [beberapa] tempat wisata seperti deteksi dini hingga rujukan ke rumah sakit. Kalau memang dibutuhkan, itu [sebagai] bentuk kontribusi dari perawat kepada industri pariwisata di Banyuwangi," ucap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Wiji Lestariono usai media briefing di Banyuwangi, Selasa malam (1/10).
Tidak hanya itu, dokter Rio mengatakan, ada beragam wisata kesehatan lainnya yang akan dikembangkan di Banyuwangi.
"Misalnya ada orang luar kota yang memilih Banyuwangi untuk pasang ring jantung sambil berwisata karena di RSUD Blambangan ada layanan pasang ring jantung. Selain itu, orang memilih Banyuwangi untuk berwisata sambil membawa keluarganya yang sakit kronis dan masuk ke dalam tahapan terminal. Hal ini karena di Banyuwangi ada layanan paliatif," ujarnya.
Demikian juga, bagi lansia, tetap bisa berwisata dengan aman dan nyaman, karena di Banyuwangi memiliki pusat geriatri. Diketahui, pengembangan wisata kesehatan ini dapat terealisasikan dalam waktu yang tidak lama. Penyebabnya, Pemerintah Banyuwangi sudah menjajaki sejumlah agensi travel.