Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menerbitkan obligasi ritel negara Indonesia (ORI) dengan nomor seri 016. Dalam acara peluncuran ORI016, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto Srianita Ginting, menjelaskan mengapa instrumen surat utang tersebut menarik untuk dimiliki generasi milenial, sebagai salah satu investasi mereka.
Pertama, ialah karena ORI016 dijual juga secara daring (online), melalui platform seperti Investree, Tanamduit, Bareksa.com, Invisee, dan Modalku. Tidak seperti sebelumnya yang hanya dijual di pasar sekunder melalui cara offline.
"Saya yakin, kalau online akan semakin meningkatkan partisipasi dari investor milenial," kata Loto, saat saat acara peluncuran ORI016, di SCBD, Jakarta, Rabu (2/10).
Setelah dijual online, kini investor tidak perlu lagi mendatangi kantor agen penjual, baik bank maupun perusahaan sekuritas, untuk membeli ORI016. "Ini berbeda dengan 15 seri lainnya yang tidak dipasarkan secara daring," imbuh Loto.
Kedua, menurut Loto, alasan lainnya, milenial wajib mengoleksi ORI016 karena harganya relatif lebih miring, di antara seri lainnya."Tingkat kupon ORI016 jauh lebih rendah dari kupon ORI015 yang terbit pada tahun lalu, yakni 8,25%," tutur Loto.
Alasan ketiga, lanjut dia, ialah karena pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayarkan investor, yaitu lebih rendah 15%, apabila dibandingkan deposito, yang tingkat suku bungannya mencapai 20 persen.
Dengan begitu, untuk setiap pembelian ORI016 senilai Rp 1 juta, investor tersebut akan mendapatkan pengembalian bersih sebesar Rp4.187 per bulan, setelah dipotong pajak.
Meski banyak keuntungan dalam berinvestasi ORI016, Loto mengingatkan para investor untuk tetap waspada dalam melakukan investasi. Pun saat akan menjual surat hutng tersebut, dia berpesan kepada para investor untuk menunggu hingga instrumen jatuh tempo.
"Justru kami dukung untuk kami pegang sampai jatuh tempo. Namun, kalau investor itu butuh uang, dia bisa jual di pasar sekunder. Apalagi sekarang suku bunga acuan lebih rendah. Jadi untuk saat ini, ORI sedang kuat," kata Loto.