Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menerbitkan surat utang yang ditujukan bagi investor ritel domestik. Dengan surat utang yang berbentuk obligasi ritel Indonesia (ORI) seri 016 itu, kini masyarakat, bahkan milenial sudah dapat membelinya dengan harga mulai dari Rp1 juta.
"Investor bisa membeli ORI016 mulai Rp1 juta, maksimal Rp3 miliar," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Loro Srinaita Ginting saat acara peluncuran ORI016, di SCBD, Jakarta, Rabu (2/10).
Loto menjelaskan harga ORI016 dapat terjangkau lantaran adanya kupon dengan tingkat bunga 6,8% dalam setiap pembeliannya.
Sementara itu, mengenai pembelian, ORI tidak hanya dapat dibeli secara langsung melalui luring (offline) saja. Tapi juga dapat dibeli secara digital atau daring (online), di pasar sekunder.
"Saya yakin, kalau [pembelian] online akan semakin meningkatkan partisipasi dari investor milenial," ujar Loto.
ORI016 akan mulai ditawarkan sejak 2-24 Oktober 2019 dan akan difinalkan pada 28 Oktober 2019. Sementara untuk penyelesaian penawaran (settlement) akan dilakukan pada 30 Oktober mendatang.
Sebagai informasi, sekarang penjualan ORI016 telah difasilitasi oleh 14 bank, empat sekuritas, dan lima perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech).
Perbankan tersebut adalah: PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, dan PT Bank Commonwealth.
Untuk empat perusahaan sekuritas tersebut yaitu, PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM), PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Sedangkan untuk fintech, antara lain PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), PT Investree Radhika Jaya, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (TanamDuit), dan PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).