Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjenguk mahasiswa Al-Azhar, Faisal Amir korban pukulan pentungan aparat saat demonstrasi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Ketika menjenguk, Selasa (25/9) Anies mengaku bahwa ia sempat menawarkan pekerjaan kepada Faisal. "Kalau menjenguk, saya selalu membicarakan masa depan, jadi bukan tanya apa peristiwanya tapi tanya nanti kalau mau keluar mau apa? Supaya diajak berpikir ke depan," kata Anies di Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (2/10).
Menurut Anies, kondisi Faisal sudah membaik dan bisa diajak berkomunikasi. Saat ngobrol dengan Faisal, Anies tidak bertanya tentang peristiwa penyerangan yang menimpa mahasiswa Al-Azhar itu. "Saya bicara tentang rencana ke depan apa. Kalau anda mau magang, belajar di Pemprov, kami banyak (pekerjaan) belajar banyak," tuturnya.
Kepala Rumah Sakit Pelni, Dewi Fankhuningdyah mengatakan bahwa tim dokter yang menangani Faisal optimistis melihat perkembangan yang ditunjukkan pasiennya tersebut. Kendati demikian, Dewi menyatakan bahwa Faisal harus menjalani rawat jalan setelah diperbolehkan pulang nanti. "Faisal dipersiapkan juga dalam waktu dekat untuk rawat jalan," imbuhnya.
Dewi juga menjelaskan alasan mengapa Faisal sudah tidak perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. "Seperti layaknya pasien-pasien yang mengalami proses operasi kepala, intinya ada beberapa yang mesti perhatian. Diantaranya apakah sudah melewati masa kritis, perkembangannya cukup baik, bisa beraktivitas dan sebagainya, dan Faisal cukup bagus," jelasnya.
Sebelumnya, Faisal mengalami retak tengkorak dan pendarahan di otaknya pada saat terjadinya bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Dia dilarikan ke ruang ICU dan menjalani operasi kepala.