Pyongyang, Gatra.com - Pemerintah Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba penembakan rudal balistik menggunakan kapal selam. Tindakan ini dilakukan beberapa jam setelah pemerintah Korut berencana melanjutkan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat.
Menurut Pemerintah Korea Selatan, rudal yang diluncurkan di dekat pelabuhan Wonsan sekitar 450 km (280 mil) mencapai ketinggian 910 km, sebelum mendarat di Laut Jepang. Apabila perkiraan ini benar, uji coba itu akan meningkatkan tes jarak pendek yang telah dilakukan Korut sejak Mei.
Tindakan ini menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Bahkan, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan, hal ini merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Ia melarang Korut menggunakan teknologi rudal balistik.
Negosiasi terhenti sejak KTT Hanoi antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Februari yang berakhir tanpa kesepakatan.
Uji coba rudal yang dilakukan Korut merupakan ke-11. Bahkan pemerintah Korut telah berfokus pada kemampuan dan jangkauannya.
Korea Utara telah mengembangkan teknologi rudal balistik yang diluncurkan melalui kapal selam pada beberapa waktu lalu, sebelum menghentikan semua pengujian rudal jarak jauh. Uji coba rudal kapal selama ini telah berulang kali dilakukan Korut.
Trump dan Kim Jong-Un membuat sejarah pertemuan presiden AS dan Korut pertama pada 2018 lalu. Bahkan, dari pertemuan ini, dihasilkan kesepakatan tentang masa depan nuklir Korut.