Washington D. C., Gatra.com - Presiden AS Donald Trump kembali mengecam The Federal Reserve atau The Fed. Ini lantaran anjloknya pendapatan dari sektor manufaktur AS.
Melalui akun Twitternya, Trump mengungkapkan, hal itu rerjadi karena bank sentral AS tersebut tetap bersikukuh untuk mempertahankan dolar AS di tingkat tertinggi. Meskipun pada akhirnya The Fed memutuskan untuk melakukan pemotongan suku bunga beberapa waktu lalu.
"Seperti yang saya perkirakan, Jay Powell dan Federal Reserve telah membiarkan Dolar menjadi sangat kuat, terutama relatif terhadap semua mata uang lainnya, sehingga produsen kami terpengaruh secara negatif. Suku Bunga Fed terlalu tinggi. Mereka adalah musuh terburuk mereka sendiri, mereka tidak memiliki petunjuk. Menyedihkan!" kicau Trump, seperti dikutip Reuters, Selasa (1/10).
Baca Juga: Sri Mulyani 'Confirm' Perekonomian Dunia Semakin Melemah
Sementara itu, kecaman Trump muncul setelah Institute for Supply Management (ISM) mengeluarkan laporan rutinnya, di hari yang sama. Dimana dalam laporan tersebut, pendapatan dari sektor manufaktur AS pada September berada di level terlemahnya, sejak satu dekade yang lalu.
"Komentar dari produsen mencerminkan penurunan kepercayaan bisnis yang berkelanjutan. Dari data, tercatat bahwa perdagangan global tetap menjadi masalah yang paling signifikan," tulis ISM bersama laporannya.
Sebelumnya, Trump telah tanpa henti mengkritik The Fed dan Jerome Powell, yang dia tunjuk untuk memimpin bank sentral AS, karena tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang relatif tinggi, dibandingkan negara-negara maju lainnya. Bahkan, untuk mendorong peningkatan ekonomi mereka, beberapa negara seperti Eropa dan Jepang memasang suku bunga hingga di bawah nol persen.