Banda Aceh, Gatra.com - Lembaga Pendidikan Islam, baik pesantren, madrasah diniyah dan Lembaga Pendidikan Quran (LPQ) telah memberikan sumbangsih yang besar bagi Tanah Air ini.
"Siapapun di negeri ini tidak bisa memungkiri besarnya jasa pondok pesantren atau dayah dalam sejarah pembangunan Indonesia yang beradab," kata Kepala Kawil Kemenag Aceh, M Daud Pakeh melalui Kepala Bagian Tata Usaha, Saifuddin pada Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Program Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), di Mata Ie Resort, Kota Sabang, Selasa malam (1/10).
Khusus bagi pesantren, lanjut Daud, diniyah dan LPQ di Aceh, sebagaimana diakui oleh para pakar sejarah, merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berjasa mencetak para pendakwah yang kemudian menyebarkan Islam ke seluruh pelosok nusantara.
"Di Aceh, sejarah membuktikan bahwa pesantren atau dayah merupakan benteng terakhir kekuatan umat Islam dalam melawan imprealisme asing. Dewasa ini, pesantren di Aceh juga menjadi benteng terakhir pertahanan akidah umat," jelasnya.
Daud mengatakan, kekuatan pesantren sebagai basis pengembangan ilmu agama dan sub sistem dalam masyarakat, akan selalu diuji oleh tantangan zaman yang selalu mengikuti perkembangan dunia yang dinamis.
"Kita berharap, di tengah arus deras perubahan dunia, pesantren atau dayah tidak hanya menjadi benteng pertahanan atas berbagai serangan pemikiran yang menghancurkan nilai-nilai Islam yang mulia. Namun juga bisa berperan ekstra melakukan ekspansi nilai-nilai yang telah dibangun selama ini ke dalam struktur kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Daud.
"Banyak nilai-nilai positif dari pesantren, diniyah dan LPQ yang harus ditampilkan keluar. Baik nilai-nilai kemandirian, ikhlas dan ukhuwah islamiah," tambahnya.
Kementerian Agama lanjut Daud memiliki tugas untuk selalu melakukan pembinaan dan penguatan pesantren-pesantren, diniyah dan LPQ melalui Bidang khusus, yaitu Bidang PD Pontren.
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kota Sabang, Andri Nourman mengatakan, di samping ekspansi nilai-nilai positif, perlu dibangun koordinasi yang sinkron dan mengevaluasi program-program yang telah dikembangkan, sekaligus merencanakan program ke depan dengan lebih matang.
“Kegiatan seperti ini perlu dilakukan, tujuannya mengidentifikasi masalah-masalah dan solusi dalam pengambilan kebijakan terhadap pembangunan pendidikan Islam, terutama terkait pendidikan diniyah dan pondok pesantren di Aceh,” katanya.
Ia berharap, melalui rakor ini, pemahaman perencanaan dan program yang dibangun oleh Bidang PD Pontren bisa lebih perofesional dan memiliki output yang berkualitas.