Jakarta, Gatra.com - Musisi dan jurnalis Ananda Badudu mengatakan aksinya menggalang dana untuk membatu mahasiswa yang berunjuk rasa di depan DPR/MPR karena merasa resah pada kondisi Indonesia saat ini yang dimulai saat isu Papua bergejolak.
"Motivasi pribadi saya sudah sejak dua bulan belakangan. Saya pribadi melihat negara ini sedang tidak baik-baik aja, setidaknya sejak isu Papua," ujar Ananda saat konferensi pers di gedung Tempo, Jakarta, Selasa malam (1/10).
Ananda merasa awalnya, dia tidak bisa berbuat banyak untuk menghadapi ketidakadilan yang menurutnya sudah tampak di depan matanya sendiri.
"Perasaan saya tidak bisa berbuat apa-apa, perasaan ini tidak berdaya dan semakin membuat saya pribadi jadi down. Dengan melihat permasalahan yang ada, tapi kita tak bisa berbuat apa-apa. Itu menjadikan saya semakin resah," ujarnya.
Keresahan dirasakan itu, lanjut Ananda, menumpuk sampai pada klimaksnya, sehingga dia berfikir untuk mengambil langkah untuk dapat menolong yang dia mampu.
"Semingguan belakangan ini jadi klimaks. Saya merasa harus berbuat sesuatu, apapun bentuknya, saya harus berbuat sesuatu," ujarnya.
Meski begitu mantan gitaris dan vokalis Banda Neira itu menyebut penggalangan dana muncul secara spontan.
Dia membantah punya kelompok atau massa atau lembaga yang siap menggerakan massa untuk dimobilisasi.
Ketika itu lanjut Ananda, dia menyaksikan demo di Jakarta yang sudah berlarut-larut tak kunjung selesai. Maka dia pun berinisiatif mengumpulkan dana untuk membantu teman-temannya yang berdemo.
"Saya jadi kepikiran gimana kalau ada satu aksi yang bisa digalang secara transparan dan publik bisa terlibat penggunaannya membantu berupa makanan, minuman, medis. Jadi siapa saja yang nyumbang bisa kelihatan, jumlahnya kelihatan," ujarnya.
Ananda pun mulai menggalang dana yang semula targetnya hanya Rp50 juta namun bisa dia kumpulkan sampai Rp175 juta.
“Semata-mata saya pikirkan ini bentuk kemanusiaan membantu sesama teman-teman yang demo karena memang tujuan mereka juga baik,” kata Ananda.