Hong Kong, Gatra.com - Aksi massa di Hong Kong menegang. Petugas kepolisian Hong Kong menembak seorang demonstran remaja dengan peluru tajam. Penembakan ini merupakan yang pertama kali selama hampir empat bulan aksi massa di tengah peringatan 70 tahun berdirinya negara Republik Rakyat Cina.
Bentrokan menyebar di wilayah-wilayah perbelanjaan Causeway Bay, kantor-kantor pemerintahan dan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Cina. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke para aktivis yang melawan dengan melempar bom melotov.
Pihak kepolisian, seperti dilansir Reuters (2/10), mengatakan bahwa seorang perwira menembak seorang lelaki berusia 18 tahun tepat di bahu saat bentrokan di daerah Tsuen Wan. Sebelumnya, para pengunjuk rasa ditembaki dengan peluru kacang dan peluru karet.
Kepala Polisi Stephen Lo mengatakan penembakan peluru tajam adalah langkah sah dan adil. "Kehidupan polisi berada di bawah ancaman serius, itu sebabnya mereka menembakkan peluru tajam," katanya
Dalam sebuah rekaman video dalam penembakan itu menunjukkan bentrokan aksi massa dengan polisi anti huru-hara. Para demonstran melawan pengunjuk rasa menggunakan batang logam, sebelum seorang petugas menembakkan tembakan dari jarak dekat.
Ketika lelaki yang terluka itu mundur dan jatuh, seseorang mencoba membantu namun seorang polisi lain menendangnya ke tanah. Hong Kong telah demonstrasi selama 18 minggu berturut-turut. Protes awalnya dimulai sebagai protes damai, namun kerap berakhir dengan kekerasan di tiap akhir pekan.
Gejolak itu dipicu oleh UU Ekstradisi yang sekarang dibatalkan, yang akan memungkinkan kriminal Hong Kong di ekstradisi ke daratan China. Demo kini berubah menjadi upaya demokratisasi Hong Kong.