Padang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,95 persen selama September 2019, karena turunnya harga bahan makanan di Kota Bengkuang.
Kepala BPS Sumbar, Sukardi, mengatakan, deflasinya Kota Padang disebabkan adanya penurunan pada kelompok bahan makanan sebesar 3,95 persen, diikuti kelompok rekreasi, dan olahraga sebesar 0,40 persen.
“Harga komoditas pada September 2019 secara umum berfluktuasi. Kota Padang deflasi 0,95 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 143,04 dari 144,41 pada Agustus. Selain itu, penurunan makanan memberi andil pada deflasi Kota Padang sebesar 1,08 persen,” ujar Sukardi di Padang, Selasa (1/10).
Dia katakan, komoditas bahan makanan yang mengalami penurunan harga diantaranya cabai merah, bawang merah, tomat, beras, cabai rawit, dan beberapa komoditi lainnya. Selain bahan pokok, biaya bimbingan belajar juga memberi andil pada deflasi di Kota Padang.
Laju inflasi tahun kalender sampai September 2019 di Kota Padang sebesar 2,34 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (YoY) sebesar 3,52 persen, kata Sukardi.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, 19 kota mengalami deflasi, empat kota lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,94 persen, terendah di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,11 persen. Kota Padang sendiri menduduki peringkat nomor lima dari semua kota yang mengalami deflasi di Pulau Sumatera. Secara nasional menduduki urutan ke sembilan.