Home Politik Nyalakan Lilin-Yasinan, Mahasiswa Tuntut Tuntaskan Reformasi

Nyalakan Lilin-Yasinan, Mahasiswa Tuntut Tuntaskan Reformasi

 

Palembang, Gatra.com – Aksi solidaritas atas kematian dua mahasiswa di Sulawesi Tenggara, terus berlangsung di Palembang. Hari ini, mahasiswa dari berbagai elemen kampus menggelar doa yasin dengan menyalakan lilin di bundaran air mancur di Palembang, Selasa (1/10).

Pada aksi itu, masing-masing perwakilan kampus membawa spanduk dengan berbagai tulisan agitatif, salah satunya menyatakan tuntutan tuntaskan reformasi. Tulisan yang ditulis dengan cat merah ini, dikatakan salah satu peserta aksi menjadi ungkapan bahwa Indonesia seperti mengulang peristiwa 1998 yang digaungkan sebagai reformasi saat mahasiswa kerap menjadi korban represifitas dari aparat kepolisian.

“Mahasiswa terus menjadi korban, namanya reformasi belum tuntas. Aparat masih represif, tuntutannya tuntaskan reformasi,” ujar peserta aksi, Nita dari perguruan swasta di Palembang ini.

Menjelang sore hari, perwakilan dari masing-masing kampus menggelar orasi dan menyatakan sikap bersama atas serangkaian permasalahan yang terjadi di bangsa ini. Aksi-aksi yang merupakan reaksi atas tindakan kalangan legislatif bersama yang ingin meloloskan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) dinilai belum memihak kepada kepentingan rakyat.

Terlebih, kata Koordinator Aksi, Radian Ramadhani, UU KPK yang direvisi. Dalam aksi sebelumnya, kami sudah menyatakan enam tuntutan yang menjadi komitmen perjuangan mahasiswa kali ini. “Pada aksi ini pun kami, masih menuntut enam hal tersebut. Kami akan terus menggelar aksi lanjutan atas tuntutan tersebut,”ucapnya.

Dia mengatakan, tindakan represif juga terjadi di Palembang. Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri juga mengalami upaya penculikan yang berhasil digagalkan. “Aksi kali ini kami bersolidaritas kepada rekan kami yang menjadi korban atas represifitas aparat kepolisian. Kami ingin, peristiwa ini diusut hingga tuntas,”tegasnya.

Pada malam harinya, aksi mahasiswa yang berasal dari sejumlah kampus diantaranya Polsri, UIGM, Unsri, dan sejumlah kampus lainnya dilanjutkan dengan pembacaan yasin bersama yang disertai dengan menyalakan lilin. Usai pembacaan yasin, mahasiswa melanjutkan aksinya dengan menggelar teatrikal.  Sehari sebelumnya, di Palembang juga terdapat aksi solidaritas atas kematian dua mahasiswa yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah Bersatu.

142