Jakarta, Gatra.com - Polri akan melibatkan banyak pihak dalam investigasi tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo (OHO), La Randi, saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra). Langkah itu akan diambil Polda Sultra setelah selesai melakukan konsolidasi internal.
Adapun pihak yang dilibatkan adalah Komnas HAM, Gubernur Sultra, tokoh masyarakat dan warga setempat. Sejurus itu, Polri juga tetap menyelesaikan proses autopsi Randi.
"Tim investigasi terbuka akan segera berproses untuk temuan-temuan di TKP, baik itu selongsong khususnya proyektil sudah dikirim. Rencananya hari ini ke Labfor Sulsel untuk dilkukan uji balistik. Prosesnya nanti dari Kapolda (Sultra) baru akan menyampaikan ke masyarakat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/10).
Dedi menambahkan, selain unsur pemerintah, Polri juga bakal berkomunikasi sejumlah lembaga seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Sebab sebelumnya, Ibunda Randi sudah meminta bantuan kepada Muhammadiyah.
"Iya dilibatkan, untuk korban bukan Pemuda Muhammadiyah lagi, sudah NU. Kita kemarin sudah ngomong Cak Narto, pada prinsipnya semua yang memiliki kompetensi untuk masuk ke dalam tim investigasi terbuka akan diundang oleh Kapolda (Sultra). Termasuk Muhammadiyah, nanti Kapolda yang memilih," tandasnya.
Sebelumnya, Randi tertembak saat unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Kamis, 26 September 2019. Randi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo.
Randi sempat dibawa ke Rumah Sakit TNI AD dr Ismoyo pada pukul 16.18 WITA. Namun, nyawanya tak tertolong setelah menjalani perawatan kurang lebih lima menit.
Polisi juga telah membeberkan hasil autopsi Randi, di tubuh korban tak ditemukan proyektil peluru. Sebab peluru menembus dada korban.
Sementara itu dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan tiga selongsong peluru di saluran drainase, depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Sultra. Saat ini, Profesi dan pengamanan (propam) Polri memeriksa seluruh personel yang melakukan pengamanan aksi dan pemeriksaan senjata di Polda Sultra.