Jakarta, Gatra.com - Kasubdit Pengelolaan Gambut Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (Ditjen PPKL) KLHK, Muhammad Askary mengatakan, hal yang paling sulit dalam pemulihan gambut adalah kesadaran dari masyarakat.
"Masih sulit memberikan kesadaran kepada masyarakat umum tentang perbedaan lahan gambut. Terutama yang berada di area konsensi ataupun non-konsensi," ujarnya saat dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).
Lanjutnya, tak hanya itu, masyarakat belum terlalu memahami penanganan dan pemulihan gambut dengan metode yang tepat. Bahkan, kondisi gambut akan rentan apabila kering dan memicu terjadinya kebakaran.
"Masyarakat belum paham, ekosistem gambut ini rentan dan harus selalu basah sesuai fungsi alaminya. Apabila rusak, harus ditangani dengan metode yang tepat. Disesuaikan dengan kondisi ekosistemnya dan perangkatnya harus lengkap," pungkasnya.
Menurutnya, perlu ada sosialisasi dan penyadaran dari pemerintah kepada masyarakat umum mengenai hal tersebut. Hingga pemerintah bersama masyarakat dapat menjaga ekosistem gambut dan mengurangi angka kebakaran di lahan tersebut.