Banda Aceh, Gatra.com - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar pelatihan standarisasi produk industri kecil kepada para pelaku UMKM di Ibu Kota Provinsi itu.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 orang pelaku usaha di Banda Aceh itu akan berlangsung selama tiga hari di salah satu hotel di Banda Aceh. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin mengatakan, produk dari UMKM di Banda Aceh pada dasarnya memiliki kualitas. Hanya saja, produk tersebut masih butuh promosi agar dikenal luas.
Menurutnya, keberadaan produk UMKM di Banda Aceh jadi solusi untuk mendukung sektor pariwisata, dimana beberapa produk lokal tersebut menjadi sesuatu yang diburu para wisatawan saat berlibur ke Serambi Mekkah.
"Selama ini yang dikenal orang luar itu Kuah Beulangong, Mie Aceh dan makanan lainnya yang tidak bisa dijadikan oleh-oleh karena tidak tahan lama. Padahal, produk lainnya yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan," ucap Zainal Arifin.
Dikatakannya, cita rasa dan kelezatan saja tidak cukup untuk membuat produk-produk di Banda Aceh lebih dikenal hingga ke nusantara bahkan ke mancanegara. "Namun, setiap produk itu butuh usaha promosi yang gencar sehingga bisa dikenal lebih luas,"paparnya.
Ia berujar, Pemko terus berupaya mendorong pelaku UMKM di Banda Aceh agar lebih berdaya. Hal ini karena kegiatan pelatihan yang digelar Disnaker tersebut merupakan kegiatan penting.
"Kegiatan ini menjadi penting untuk memberdayakan pelaku UMKM kita. Lewat kegiatan ini, kita berharap produktivitas dan mutu produk mereka semakin meningkat," tuturnya.
Selain menggelar berbagai pelatihan, Pemko juga akan mempermudah pengurusan izin usaha bagi pelaku UMKM. "Kita akan permudah izin usaha bagi mereka, jika memungkinkan akan kita gratiskan," ujar dia.
"Tapi, kita minta usaha mereka terdaftar. Setelah terdaftar secara bertahap, akan kita bina agar mereka bisa go internasional,"pungkasnya.