Banyuwangi, Gatra.com - Pentingnya kesadaran ibu hamil untuk menjaga kesehatan adalah kunci utama pencegahan terjadinya kematian ibu hamil dan anak. Ini menjadi perhatian dari program Pemburu Bumil di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kota Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Beberapa kader telah dikerahkan di sejumlah wilayah untuk menekan tingginya risiko kematian ibu hamil maupun anaknya. Salah seorang warga bernama Sugiati (28 tahun), yang tengah hamil 3 bulan pun mengungkapkan apresiasinya soal program tersebut bagi para ibu hamil yang mungkin kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan.
"Memang baru pertama kali ini ikut program pemburu bumil. Tapi akhirnya saya menyadari bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan saat hamil ini penting. Kita para ibu hamil jadi mulai rajin periksa ke puskesmas, walaupun sebulan sekali," katanya kepada Gatra.com, Selasa (1/10).
Untungnya, pada kehamilan pertamanya ini, Sugiati tidak mengalami keluhan yang membahayakan diri serta janinnya. "Ya hanya mual-mual biasa. Tidak ada masalah dengan janin di dalam," ujarnya.
Tanggapan yang sama juga diutarakan oleh Yuli (30 tahun), ibu rumah tangga di Desa Jambewangi yang usia kehamilannya sedang berjalan 4 bulan. Meskipun sudah kali ketiga ini hamil, ia mengaku baru saja mengikuti program pemburu bumil ini.
"Kami, para ibu hamil di sini merasa sangat diperhatikan. Akhirnya, kami punya kesadaran untuk memeriksa kesehatan. Saya selalu periksa sebulan sekali ke puskesmas, tetapi rutin ke bidan juga," ungkapnya.
Yuli menambahkan, kalau kehamilan yang ketiga ini punya keluhan mual yang tidak biasa. Mual-mual tersebut disertai dengan ketidakinginannya untuk memakan nasi. Padahal, ibu hamil butuh gizi yang cukup, terutama dari karbohidrat sebagai energi.
"Sempat tidak mau makan sampai 2 bulan lebih. Namun, berkat saran dari program ini, ya akhirnya tetap konsumsi makanan pengganti nasi dengan sumber karbohidrat yang lain. Intinya gizi janin di dalam tetap tercukupi," kata Yuli.