Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia, Wiwik Widayanti, mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan evaluasi terkait kerugian atas rusaknya fasilitas akibat aksi demonstrasi secara berturut-turut.

"Kami belum menghitung itu, yang penting pelayanan, keselamatan, dan keamanan. Itu aja dulu," ujarnya setelah menghadiri acara "Uji Cona Penggunaan Link Aja Sebagai Opsi Pembayaran KRL Commuter Line" di Jakarta, Selasa (1/10). 

Meski demikian, Wiwik menyebutkan bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, di antaranya gerbang di Stasiun Palmerah dan Karet. 

"Ya, mungkin karena kepanikan dari para demonstran. Mereka kena gas air mata, mungkin semuanya pada masuk ke stasiun, sehingga patah," ucapnya. 

Dalam kesempatan ini, Wiwik juga menyebutkan bahwa perjalanan Commuter Line secara total harusnya mencapai 958 kali perhari. Namun, dikarenakan demonstrasi yang terjadi, perjalanan beberapa kali harus dibatalkan. 

"Jadi, ya mohon maaf kepada pelanggan kami kalau kesal dan tidak ada pemberitahuan, atau tiba-tiba dibatalkan. Kami juga menunggu jalur kereta aman, baru kami jalankan. Tapi, ternyata sudah mau jalan, itu ramai [demonstrasi lagi]. Jadi, ya terpaksa kami tahan," ujarnya.