Banyuwangi, Gatra.com - Tingginya angka risiko kematian ibu hamil membuat Khusnul Khotimah (47 tahun) menjadi kader pendataan dan penyuluhan terkait kesehatan ibu hamil di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kota Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Sebagai Koordinator Pemburu Bumil Resti, wanita yang akrab disapa Khusnul ini, melakukan pendataan dan penyuluhan kesehatan tersebut sembari berdagang yang masuk ke dalam program Pemburu Bumil sejak tiga tahun lalu.
"Saya ikut program ini bertujuan agar dapat mendekati ibu hamil dan memberikan penyuluhan untuk rutin melakukan pemeriksaan. Supaya tidak ada kendala saat melahirkan dan target angka kematian ibu serta anak juga nol," terangnya saat berbincang dengan Gatra.com, Selasa (1/10).
Jauhnya akses ke Puskesmas dan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil menjadi masalah utama di daerah tersebut. Selain itu, ada pula yang tidak mau periksa karena malu usianya masih sangat muda ketika hamil.
Untuk itu, Khusnul telah mendapatkan pelatihan dari para satgas bagaimana para ibu hamil lebih sadar terhadap kesehatan mereka. Kegiatan pemburu bumil tersebut tidak hanya berhenti sampai pada pendataan maupun penyuluhan saja. Tetapi, nantinya akan dilaporkan ke Puskesmas. Sehingga, ada bidan dan relawan (laskar sakinah) yang menindaklanjuti laporan kader pemburu bumil.
Saat ini, lanjutnya, terdapat 10 orang pemburu bumil di 10 desa dengan pekerjaan yang sama yakni berjualan sayur. "Sambil berjualan sayur, saya juga punya kesempatan lebih besar untuk mensosialisasikan kesehatan ibu hamil, serta memberikan mereka semangat," ungkapnya.