Bandung, Gatra.com - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan, pihaknya memulangkan siswa sekolah yang terjaring dalam aksi penolakan RUU di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (30/9).
"Tadi kita amankan namun ada yang pelajar, mahasiswa, dan di luar itu. Namun sudah dikembalikan dengan syarat," katanya kepada wartawan.
Terkait kerusuhan yang tejadi sejak Senin sore hingga menjelang Selasa dini hari (1/10) tersebut, Truno mengatakan, pihaknya akan melakukan penindakan, kecuali terhadap anak-anak.
"Kita akan melibatkan disdik, organisasi, orang tua, dan sekolah agar anak-anak tidak terlibat," ujarnya.
Truno menyebutkan, sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pihaknya perlu melakukan perlindungan terhadap anak dari unsur politik dan keterlibatan terhadap kekerasan.
Sejumlah pelajar dari berbagai SMA dan SMK ikut melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin kemarin (30/9). Mereka bahkan datang lebih dahulu di titik kumpul, yakni depan Gedung Sate, sembari menyanyikan lagu "Pak Polisi, Pak Polisi, Tugasmu Mengayomi, Pak Polisi, Pak Polisi, Jangan Ikut Demonstrasi," sembari mengibarkan bendera merah putih yang mereka bawa.
Kedatangan mereka pun sempat mendapat tepuk tangan dari sejumlah warga yang kebetulan berada di sekitar Gedung Sate dan Gasibu. Para siswa tersebut kemudian bergabung dengan Aliansi Rakyat Menggugat yang berorasi di depan Gedung Sate sebelum mendatangi Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dari hasil pantauan, sejumlah siswa juga berdiri paling depan ketika kerusuhan mulai terjadi. Mereka berdiri dan berusaha menaiki pagar Gedung DPRD. Sampai aparat kepolisian mulai menembakkan gas air mata ketika aksi pelemparan batu sampai petasan terjadi.
Kerusuhan terjadi hingga menjelang Selasa dini hari (1/10) di sejumlah titik di Kota Bandung. Seperti Jalan Diponegoro, Jalan Trunojoyo hingga Dago. Aparat keamanan mendesak massa mundur hingga Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan, sampai Jalan Surapati menuju Pusdai.
Sejumlah fasilitas umum juga tak luput dari aksi pengrusakan. Coretan-coretan di jalan, halte bus, sampai pagar yang rusak. Beberapa tempat makan dan belanja di lokasi tersebut tutup.