Bandung, Gatra.com - Pelaku anarkis dan vandalisme dalam kerusuhan demo menolak RUU di Bandung, diduga Anarko. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. "Kalau dilihat dari coretan A yang kemudian dilingkari, kemungkinan bisa mengarah ke sana, tapi masih kami dalami," katanya di Bandung, Senin (30/9) malam, kemarin.
Truno mengatakan, coretan tersebut tersebar di sejumlah titik kerusuhan yang terjadi. Seperti di Gerbang Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, beberapa halte bus pun sempat menjadi korban coretan.
Lebih lanjut, Truno menjelaskan kondisi sebelum terjadi kerusuhan pun terpantau aman. Namun, lanjutnya, ada sejumlah massa yang mulai memprovokasi pelemparan ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Mulai dari petasan, batu bata, sampai asap. Truno mengatakan, pihaknya melakukan pengawalan supaya tidak terjadi aksi anarkis. Seperti merusak bangunan, merusak fasilitas umum.
"Pembubaran yang kami lakukan karena ada aksi pelemparan. Kita mengayomi dan melindungi pengunjuk rasa dan aset pemerintah," pungkasnya. Unjuk rasa penolakan serangkain RUU terhadap pemerintah kembali ricuh di Bandung, Senin (30/9). Kericuhan dimulai sejak sejumlah massa aksi melakukan pelemparan batu, asap, dan petasan ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Hingga pukul 21.00 WIB, polisi dan TNI masih berusaha melakukan pembubaran aksi yang merambat hingga Dago, Monumen Perjuangan, dan Jalan Surapati. Dari hasil pantauan, polisi baru mengendalikan situasi sekitar pukul 22.30 WIB. Dan mengamankan sejumlah oknum yang diduga aktor dari kerusuhan, termasuk pelajar.