Medan, Gatra.com - Ditangguhkannya penahanan 40 tersangka unjuk rasa yang berakhir ricuh di Gedung DPRD Sumut, diakui Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Adrianto setelah bertemu dengan Forum Rektor Perguruan Tinggi Sumatera Utara di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/9) sore. Pemberian penangguhan tersebut atas dasar pertimbangan kebaikan para tersangka.
Kapolda mengatakan, alasan pihaknya memberikan penangguhan adalah mempertimbangkan masa depan para mahasiswa yang kini mendekam di sel tahanan Polda Sumut.
"Karena mengingat sebentar lagi karena akan ada ujian tengah semester. Kami sebagai aparat kepolisian tidak mau merusak masa depan adik-adik kita yang kuliah. Oleh karena itu kita sepakat untuk melakukan penangguhan penahanan, agar bisa mempersiapkan diri mengikuti ujian tengah semester," ungkap Kapolda.
Bahkan, jenderal bintang dua itu berikan sinyal jika penanganan kasus dihentikan. Namun, hal tersebut tergantung dari pihak universitas dan mahasiswa itu sendiri.
"Kemudian, sejalan dengan perkembangan waktu nanti, mudah-mudahan kita bisa pertimbangkan untuk menghentikan permasalahan itu. Sepanjang adik-adik bisa menahan diri. Mohon situasi Kamtibmas kembali kita jaga bersama," tegas Kapolda.
Penangguhan penahanan ini dilakukan setelah pertemuan dengan Forum Rektor Perguruan Tinggi Sumatera Utara membicarakan persoalan hukum yang menjerat para tersangka di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/9) sore.
Sejumlah pihak universitas yang hadir antara lain, Wakil Rektor I USU, Dr Ir Rosmayati, Rektor Unimed, Dr Samsul Gultom, MKes, Rektor UMSU, Dr Agussani MAP, Wakil Rektor 3 UINSU, Dr Amroeni Drajat, MA. Serta perwakilan dari UMA, Panca Budi, Tri Guna Darma, Potensi Utama.
Kapolda mengaku miris dengan kejadian yang menimpaku para mahasiswa yang berakhir harus berurusan dengan hukum. "Kalau tidak ada jaminan, kami pun tidak akan lepaskan. Kami sampaikan tadi, ini perkara kami lanjutkan atau tidak, sangat tergantung juga kepada adik-adik mahasiswa," tambahnya.
Kapolda pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Sumatera Utara. Dalam hal ini, pihaknya bergandengan tangan dengan pihak universitas di Sumatera Utara.
"Saya jajaran Polda Sumatera Utara bergandengan tangan dengan jajaran rektor dan jajaran akademik untuk bersama-sama cooling down supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Proses belajar mahasiswa juga berjalan," jelasnya.
Reporter: Iskandar