Mataram, Gatra.com - Ketegangan antara pengunjuk rasa dengan pihak kepolisian di depan Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), tiba-tiba luluh. Sontak saja saling dorong antara aparat dan massa terhenti sejenak begitu mendengar suara azan asar berkumandang dengan merdunya di antara polisi dan pengunjuk rasa yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa Mataram.
Di tengah gentingnya suasana aksi ujuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa yang melakukan demonstrasi di kantor DPRD NTB, Senin (30/9), seorang polisi bernama Brigadir Lalu Ali Asgar, mengumandakan azan menggunakan pelantang suara yang sudah dipersiapakan oleh polisi.
“Azan woe azan, diam dulu, hormati azan dulu. Kita istrahat,” teriak demonstran memberitahu korlap aksi. Tentu saja azan yang dikumandangkan Lalu Ali Asgar membuat suasana menjadi hening sejenak. Ribuan demonstran langsung salat, istirahat, dan makan.
Pada penerimaan aksi sebelumnya, Ketua DPRD NTB sementara, Hj Baiq Isvie Rupaeda di hadapan ribuan demonstran menegaskan bahwa sejumlah tuntutan mahasiswa tersebut akan dikirim ke Jakarta untuk ditindaklanjuti.
“Insyaallah hari ini sesuai dengan kesepakatan kita bersama kemarin bahwa tuntutan adik-adik kami terima dan dikirim hari ini ke Jakarta untuk ditindaklanjuti,” kata Isvie.
Sementara ribuan mahasiswa tengah beristirahat di kantor-kantor di sepanjang jalan Udayana Kota Mataram dan akan kembali melakukan Unras usai isoma.